Djan Faridz PPP: Lebih Ringan Menangkan Ahok di Putaran 2

Guna menambah pendukung Ahok - Djarot di putaran kedua, Djan Faridz mengaku punya strategi tersendiri.

oleh Rezki Apriliya Iskandar diperbarui 21 Feb 2017, 14:05 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2017, 14:05 WIB
Djan Faridz
Djan Faridz soal Ahok

Liputan6.com, Jakarta - Petinggi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Muktamar Jakarta, Djan Faridz, mengaku tidak merasa berat untuk memenangkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam Pilkada DKI putaran kedua nanti.

Terlebih, kata dia, di pilkada putaran dua nanti hanya tinggal dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang berkompetisi.

"Enggak ada yang berat. Jauh lebih ringan memenangkan Ahok di putaran kedua. Alasannya? Karena cuma dua paslon dan umat Islam sudah tahu dan sudah merasakan manfaat daripada Ahok," ujar Djan Faridz saat ditemui di Kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro No 60 Menteng, Jakarta Pusat, Senin 20 Februari 2017.

Saat ditanya apakah tidak khawatir jika banyak pendukung Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni beralih mendukung Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Djan mengaku tidak khawatir.

"Kata siapa? Belum tentu. Pemilih terbanyak di Jakarta itu umat Islam dan yang paling banyak merasakan manfaat itu umat Islam. Masa sih umat Islam enggak ngerti siapa yang lebih bermanfaat, mana yang belum bermanfaat," kata Djan.

"Kita ini lagi mau cari pemimpin di Ibu Kota Jakarta. Cari manajer. Jadi ada manajer yang sudah punya pengalaman, ada calon yang belum pernah menjadi gubernur, belum pernah melakukan sekian banyak program. Sekian banyak program enggak gampang loh memimpin DKI," lanjut Djan.

Guna menambah pendukung Ahok-Djarot di putaran kedua, Djan mengaku punya strategi tersendiri.

"Menjelaskan apa yang sudah dilakukan oleh Ahok-Djarot kepada umat Islam. Saya datang ke titik-titik tempat umat Islam berkumpul. Setiap Subuh kalau perlu. Setiap abis Isya kalau perlu. Mampir lengkap, bukan saya sendiri. Kita kerahkan semua pengurus PPP," kata Djan.

Menurut dia, janji-janji yang dilontarkan Ahok saat kampanye sudah diperhitungkan berdasarkan pengalaman sang gubernur.

"Karena beliau sudah bisa ngitung 'oh ini gampang kok anggarannya ngambil dari sini. Dia udah tahu. Sekarang melaksanakan janji beliau (Ahok). Jangan berjanji enggak ngerti anggaran. Kita tidak boleh berjanji sesuatu yang tidak realistis," papar Djan Faridz.

Pasangan cagub dan cawagub Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat lolos ke putaran kedua Pilkada DKI setelah pada Pilkada DKI 15 Februari 2017 unggul dengan memperoleh 42,96 persen suara. Sementara pasangan Anies Baswedan- Sandiaga Uno mendapat 39,97 persen suara. Terakhir pasangan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni 17,07 persen suara.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya