Pengamat: Banyak Muslim Masih Pilih Ahok di Pilkada DKI Putaran 2

Masih banyak warga DKI yang beragama Islam memilih Ahok karena menilai kinerjanya sebagai Gubernur DKI Jakarta selama ini.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 29 Mar 2017, 18:37 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2017, 18:37 WIB
Ahok
Ahok (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Masuknya nama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai kandidat calon Gubernur DKI Jakarta di Pilkada DKI 2017 mencuatkan isu Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA). Pengamat politik Universitas Indonesia Arbi Sanit mengakui Pilkada DKI 2017 kali ini memang diwarnai isu tersebut.

Menurut dia, hal ini semakin berbahaya karena terkesan isu tersebut dimobilisasi oleh sekelompok orang melalui berbagai kesempatan.

"Lebih celakanya lagi dimobilisasi sedemikian masif di pengajian, sekolah-sekolah, dan media sosial," ucap Arbi dalam sebuah diskusi di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (29/3/2017).

Arbi tak menepis isu SARA tersebut menguat seiring digadangkannya kasus dugaan penistaan agama yang menggiring gerakan anti terhadap calon Gubernur DKI Ahok. Namun, Arbi merasa Ahok masih unggul lantaran masih banyaknya warga DKI, khususnya umat Muslim, percaya dengan kinerjanya.

"Saya masih tetap melihat Ahok. Karena, bagaimana pun, ada orang Islam, nanti yang berpikir, siapa yang bisa memenuhi harapan dia setelah pilkada? Enggak mungkin Anies diharapkan. Karena pernah diberhentikan dan itu tidak berhasil. Tapi Ahok berhasil," kata Arbi.

Dia berpandangan Ahok mempunyai kapasitas lebih daripada Anies yang sangat sulit disejajarkan. "Banyak sekali perubahan yang dilakukan Ahok ini. Jadi ini dua tokoh yang tak sepadan. Ahok banyak kapasitasnya untuk berubah," tutur Arbi.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya