Djarot Minta Warga Tak Campur Adukan Agama dan Pilkada

Kata Djarot, warga harus saling menghargai satu sama lain. Termasuk perbedaan pilihan dalam Pilkada DKI.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 31 Mar 2017, 13:03 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2017, 13:03 WIB
Cawagub DKI Djarot Saiful Hidayat (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Cawagub DKI Djarot Saiful Hidayat (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Calon Wakil Gubernur (cawagub) petahana DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat kembali mengingatkan warga agar tidak mencampuradukkan antara politik dan agama. Ia mengatakan, dia dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan berjuang bersama pendukungnya pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta.

Hal ini disampaikan Djarot saat blusukan ke Rumah Susun (Rusun) Bendungan Hilir II, Jakarta Pusat.

"Kami semua akan berjuang. Tidak boleh di dalam pilkada jangan sekali-kali mencampuradukkan agama, bahaya itu," ujar Djarot saat menemui warga di Rusun Benhil Jakarta, Jumat (31/3/2017).

Dia meminta warga rusun jangan sampai terpecah belah hanya karena pilkada.

"Saya minta betul di sini jangan sampai gara-gara pilkada kita terpecah-belah, makanya saya selalu sampaikan sabar, tawakal, berdoa supaya Jakarta aman," ucap dia.

Kuncinya, kata Djarot, warga harus saling menghargai satu sama lain. Termasuk perbedaan pilihan dalam Pilkada Ibu Kota ini.

"Makanya itu kita harus saling menghargai, kita bersaudara semuanya. Yang bisa menentukan kita berdoa, bersalah, surga, dan neraka bukan manusia tapi Illahi Robbi (Allah). Makanya itu kita harus saling menghargai, kita bersaudara semuanya," kata dia.

Djarot pun mengingatkan agar tidak saling menjelekkan satu sama lain.

"Kami akan berjuang di jalan PBNU, hanya PBNU, P itu Pancasila, B itu Bhinneka Tunggal Ika, N nya NKRI, dan U UUD 1945, kami akan berjuang di dalamnya. Kita ini bersaudara sebangsa setanah air," pungkas Djarot.

Turut mendampingi Djarot saat blusukan, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham dan politikus PKB Abdul Aziz.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya