Tim Pemenangan Jokowi akan Diisi 27 Orang Perwakilan Partai Pendukung

Tim pemenangan akan membentuk direktorat khusus untuk menampung relawan pendukung Jokowi.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Agu 2018, 10:44 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2018, 10:44 WIB
Ketika Tiga Petinggi Parpol Akrab Bahas Peta Elektoral 2019
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto saat memaparkan rilis survei Evaluasi Pemerintahan Jokowi-JK dan Meneropong Peta Elektoral 2019, Minggu, (26/11). Pada survei muncul kandidat wapres 2019. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Para sekjen partai koalisi pendukung Jokowi telah menyepakati struktur tim pemenangan Pemilu 2019. Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menuturkan, akan ada 27 anggota dalam badan struktur tim pemenangan. Mereka berasal dari perwakilan tiap-tiap partai.

"Tiap sekjen membawa 3 orang, yang satu itu untuk di war room, kemudian satu orang untuk pendalaman visi misi Presiden dan satu orang untuk agenda strategis ke depan," kata Hasto ditemui di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Minggu (5/8/2018).

Dalam tim pemenangan, nantinya akan membentuk direktorat khusus untuk mengakomodir para relawan. Hasto menuturkan tim pemenangan ini bakal mengomandoi seluruh kegiatan pemenangan dari pilpres dan pileg. Hal tersebut guna menyatukan arah dukungan.

"Dalam struktur tim kampanye semua harus solid dan koordinasi berjalan lebih efektif. Karena itulah ada direktorat khusus untuk menangani para relawan," ucapnya.

Hasto menambahkan, tim pemenangan bakal menjalankan pekerjaanya di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat. Lokasi itu juga merupakan pusat pemenangan Jokowi-JK saat berlaga di Pilpres 2014.

 

Pertemuan 9 Sekjen

Sebelumnya, 9 sekjen partai pendukung Jokowi berkumpul di Gedung Joang, Jakarta Pusat, Sabtu (4/8) malam. Pertemuan tersebut menghasilkan struktur tim pemenangan atau tim sukses. Capres dan cawapres nanti yang bakal mengatur susunan tim pemenangan.

Pertemuan tersebut juga membahas strategi pemenangan dengan mempertimbangkan wilayah yang suara dukungan ke Jokowi dianggap kurang pada Pilpre 2014 lalu.

Saksikan video pilihan di bawah ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya