Sambangi Kampung Melayu, Sandiaga Banggakan OK OCE

Sandiaga Uno menyebut, OK OCE berperan aktif bagi peningkatan ekonomi di Ibu Kota.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Mar 2019, 14:15 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2019, 14:15 WIB
Kondisi OK OCE Mart Kalibata yang Hampir Bangkrut
Driver ojek online mangkal di depan OK OCE Mart Kalibata, Jakarta, (3/9). Salah satu gerai minimarket yang digagas mantan Wagub DKI Sandiaga Uno ini masih buka, hanya saja sepi pembeli dan persedian barang hampir kosong. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno menyapa warga Kampung Melayu, Jakarta Timur. Dalam kesempatan itu, Sandiaga memamerkan prestasi program OK OCE di wilayah DKI Jakarta.

"Sudah buka berapa lapangan kerja? 29.346 tenaga kerja dibuka oleh OK OCE. Berapa izin usaha mikro kecil yang diterbitkan? 16.734 UMKM, mau bikin nasi uduk, fashion muslim, ekonomi kreatif, semua sudah dinaungkan," kata Sandi kepada warga Kampung Melayu, Jakarta, Kamis (21/3/2019).

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta menyebut, OK OCE berperan aktif bagi peningkatan ekonomi di Ibu Kota. Menurutnya, program tersebut telah menyumbang Rp 359 miliar di DKI.

"Sekarang tumbuh total investasi dari program OK OCE berapa tebak? Rp 359 miliar OK OCE sudah menyumbang pada ekonomi DKI. Alhamdulillah," ucap Sandi.

Sandi menambahkan, bila terpilih sebagai wakil presiden, akan menyiapkan Rumah Siap Kerja untuk melatih para calon pekerja di Indonesia.

Dia pun mengingatkan masyarakat Jakarta untuk menggunakan hak pilihnya di Pilpres nanti.

"Saya ingatkan tinggal 26 hari, untuk program siap kerja insyaallah akan hadir. Anak muda nggak boleh nganggur, kita beri bimbingan metode baik sehingga anak muda punya peluang lapangan kerja," pungkas Sandiaga Uno.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Kata BPS

Kondisi OK OCE Mart Kalibata yang Hampir Bangkrut
Kondisi rak kosong di OK OCE Mart Kalibata, Jakarta, Senin (3/9). Salah satu gerai minimarket yang digagas mantan Wagub DKI Sandiaga Uno ini masih buka, hanya saja sepi pembeli dan persedian barang hampir kosong. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada November 2018, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jakarta pada periode Agustus 2017 hingga Agustus 2018, turun 0,90 poin. Pada Agustus 2018, TPT DKI Jakarta mencapai angka 6,24 persen.

Dilansir BPS DKI Jakarta, angka pengangguran di ibu kota pada Agustus 2017 mencapai 346.950 orang. Pada Agustus 2018 angka pengangguran di DKI Jakarta mencapai 314.840 orang. Dengan demikian, angka pengangguran di Jakarta berkurang 32.100 orang sepanjang satu tahun terhitung Agustus 2017 hingga Agustus 2018.

TPT tertinggi berada di wilayah Jakarta Utara yakni 7,01 persen. Disusul Jakarta Timur 6,67 persen lalu Jakarta Pusat 6,64 persen, Jakarta Selatan sebesar 6,31 persen, Kepulauan Seribu 5,3 persen, dan Jakarta Barat 5,00 persen.

Namun turunnya angka pengangguran di Jakarta belum tentu disebabkan kesuksesan program OK OCE.

Sebab, data BPS menunjukkan mayoritas penduduk DKI Jakarta bekerja selama lebih dari 35 jam per pekan. Mereka terserap di berbagai jenis pekerjaan. Mayoritas bekerja di bidang perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil sejumlah 1.169.925 orang.

Sektor lain yang banyak menyerap tenaga kerja yaitu real estate dan jasa lain sebanyak 672.068 orang dan industri pengolahan 616.293 orang.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya