Kisah Ma'ruf Amin Hampir Jadi Polisi

Sang nenek bersikukuh agar Ma'ruf Amin mengikuti jalur karier keluarga untuk menjadi ulama dan kiai.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Mar 2019, 15:52 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2019, 15:52 WIB
debat cawapres 2019
Cawapres nomor urut 01 K.H. Ma'ruf Amin menyampaikan visi saat mengikuti debat cawapres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3). Debat itu mengangkat tema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial dan budaya. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin menuturkan, hampir menjadi seorang polisi. Hal tersebut terjadi saat dia berusia 22 tahun.

"Saya pernah diberi tawaran untuk jadi polisi, itu sekitar tahun 65 itu. Dan saya dipanggil untuk jadi polisi," kata Ma'ruf Amin di sela safari di Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (22/3/2019).

Namun, panggilan itu ditolak. Alasannya, nenek yang mengasuh Ma'ruf sejak ibundanya meninggal saat kelas empat SD, melarangnya. Sang nenek bersikukuh cucunya mengikuti jalur karier keluarga untuk menjadi ulama dan kiai.

"Tapi nenek saya bilang kamu jangan jadi polisi, jadi kiai saja. Jadi saya jalurnya jalur kiai, ulama," ucap Ma'ruf.

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu mengungkapkan, keluarga besarnya merupakan ulama. Sang ayah yang juga kiai sudah mengirimnya untuk mondok dan belajar di pesantren.

"Jadi yang boleh itu di Tebu Ireng, makanya saya mondoknya di Tebu Ireng," tandas Ma'ruf Amin.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya