Kampanye Akbar di Manado, Prabowo Ungkit Kebocoran Anggaran Negara

Prabowo mengatakan, kini pemerintah panik karena ini adalah kelemahan sistem dari penyelenggaraan negara saat ini.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 25 Mar 2019, 07:01 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2019, 07:01 WIB
Prabowo
Capres Prabowo Subianto berkampanye di Manado. (Liputan6.com/Yoseph Ikanubun)

Liputan6.com, Jakarta - Kampanye terbuka pertama dilakukan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto di Lapangan Ketangbaru, Kecamatan Singkil, Kota Manado, Sulawesi Utara, Minggu, 24 Maret 2019.

Salah satu janji politik yang disampaikan Prabowo adalah kenaikan gaji aparat sipil Negara, termasuk juga TNI dan Polri.

"Setelah kita hitung-hitung, kita bisa menutup kebocoran itu. BPJS kita perbaiki, gaji perawat, guru honorer, pegawai negeri, gaji polisi dan tentara kita perbaiki. Gaji hakim dan jaksa juga diperbaiki,” ujar Prabowo.

Prabowo mengatakan, dia berani mengatakan itu karena ada banyak kekayaan Indonesia mengalir keluar di Indonesia.

"Saya juga mengatakan kebocoran negara sangat besar setiap tahun, kurang lebih 1000 triliun setiap tahun atau minimal anggaran 25 persen,” ujar Prabowo.

Korupsi Biang Masalah

Terkait kondisi itu, menurut dia, kini pemerintah panik karena ini adalah kelemahan sistem dari penyelenggaraan negara saat ini.

"Contohnya kalau kita sakit dan ke dokter lalu salah memberikan obat. Yah, dokternya yang kita ganti. Itulah perumpamaannya,” ujar Prabowo.

Dia menambahkan, salah satu yang melemahkan sistem dalam bernegara adalah korupsi. Korupsi ini ibarat darah yang keluar dari tubuh ini.

"Kita bertekad untuk menghentikan korupsi dari negara ini. Saya akan membentuk pemerintah yang bebas dari koruptor, saya akan meminta dan bersumpah untuk menandatangani untuk tidak korupsi selama menjabat,” Prabowo menandaskan. 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya