Liputan6.com, Jakarta - Mayoritas lembaga survei arus utama memenangkan pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin lewat hasil hitung cepat. Rata-rata, selisih diperoleh mencapai hampir selisih dua digit.
Sementara itu, klaim kemenangan versi internal Badan Pemenangan Nasional (BPN) menyebut capres nomor urut 02, Prabowo Subianto angkanya telah mencapai 62 pesen. Karenanya, dengan lantang dan percaya diri, mantan Danjen Kopassus yakin mendapuk dirinya sendiri menjadi presiden terpilih Indonesia 2019.
Hasil klaim 62 persen Prabowo Subianto ramai dikaitkan dengan situs AyoJagaTPS.
Advertisement
Situs AyoJagaTPS adalah sebuah gerakan sukarela dilakukan masyarakat mandiri. James Falahuddin, penggagas situs tersebut lalu mengumumkan, bahwa apa yang terpajang di situsnya adalah valid. Pihaknya mengklaim, semua data sudah melalui proses verifikasi ketat, dengan registrasi data diri yang komplit dan bisa dibuktikan.
"Kita juga minta foto KTP mereka, kita pastikan sumber dari TPS dia mencoblos,” kata James saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (20/4/2019).
Karenanya, James yakin data suara pasangan nomor urut 02 Prabowo-Subianto yang menunjukkan perolehan sementara 62 persen, adalah nyata.
Jumlah Suara Sementara
James mengatakan, saat ini data yang masuk dan sudah disiarkan, artinya verified sudah sekitar 6,5 juta suara. Hasil ini didapat dari 31 ribu TPS di seluruh Indonesia.
"Sisanya kita masih verifikasi, kita update sehari dua kali,” ujar James.
Saat dilihat Tim Liputan6.com, Sabtu (20/4), pukul 15.14 WIB, jumlah suara yang masuk dari hasil input C1 plano via aplikasi AyoJagaTPS, baru 5.261.931 juta, dari total 25.689 TPS.
Hasilnya Jokowi-Ma’ruf mendapat alokasi suara 1.960.009 atau 37,25 persen. Sedangkan Prabowo-Sandiaga 3.301.922 atau 62,75 persen.
Bukan Lembaga Survei
James menegaskan hal yang terpublikasi di situsnya semata menampilkan data suara masuk. Pihaknya hanya melakukan verifikasi dan merekapitulasi.
"Kami bukan lembaga servei, ini bukan quick count tapi kami cuma mengumpulkan C1 dari para penjaga AyoJagaTPS lalu kita verifikasi dan kita publish,” jelas James.
Karenanya, AyoJagaTPS tidak bisa diklaim tingkat kepercayaan, margin of error, seperti lembaga survei kebanyakan karena tidak melakukan metode-metode survei.
"Kita cuma masukkan dan jumlahkan data, tiap TPS dari tiap kelurahan kecamatan ke provinsi sampai nasional ya udah data itu yang kami tampilkan,” ucap James.
Hasil rekap data AyoJagaTPS yang terpajang dan dilihat Liputan6.com disebut James belum final. Pihaknya masih terus mendapat kiriman data yang wajib diverifikasi sebelum diunggah ke situs.
Advertisement