Jakarta Sebanyak 10 calon petugas pemutakhiran data pemilih atau PPDP di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Sukoharjo 2020 menunjukkan hasil reaktif pada tes cepat atau rapid test Covid-19.
"Dari 10 orang, paling banyak dari Kecamatan Grogol sebanyak enam orang. Disusul Polokarto dua orang dan masing-masing satu orang dari Baki dan Mojolaban," kata Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis, 9 Juli 2020.
Baca Juga
Kegiatan rapid test tahap I diikuti 996 calon PPDP dari enam kecamatan, yakni Kartasura, Grogol, Baki, Mojolaban, Polokarto dan Gatak. Mereka diambil sampel darah untuk deteksi dini antibodi tubuh.
Advertisement
Calon PPDP yang hasil rapid test-nya reaktif diminta menjalani isolasi mandiri selama 14 hari. Mereka juga bakal menjalani swab test dengan diambil sampel cairan tenggorokan untuk menentukan apakah positif atau tidak. Hal ini merupakan bagian dari pencegahan penularan Covid-19 di Kabupaten Jamu.
Sementara itu, rapid test tahap II rencananya bakal diikuti 779 calon PPDP di enam kecamatan lain pada Kamis. Keenam kecamatan itu yakni Sukoharjo, Nguter, Bulu, Weru, Bulu, dan Tawangsari.
Hasil rapid test calon PPDP Pilkada Sukoharjo tahap II itu belum bisa diketahui. Rapid test merupakan protokol kesehatan yang harus dijalani calon PPDP yang bertugas melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih.
Selain menjalani rapid test, para PPDP wajib menerapkan protokol kesehatan secara ketat saat berinteraksi dengan masyarakat. Mereka wajib memakai masker, sarung tangan, dan pelindung wajah atau face shield, serta physical distancing.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Koordinasi dengan Gugus Tugas
Sementara itu, Ketua KPU Sukoharjo, Nuril Huda mengatakan bakal berkoordinasi dengan gugus tugas ihwal calon PPDP yang dinyatakan reaktif Covid-19.
Panitia pemilihan suara (PPS) di tingkat desa/kelurahan sudah menyiapkan calon PPDP cadangan yang berasal dari masyarakat setempat.
Sebelumnya, KPU Sukoharjo telah menyosialisasikan secara virtual penerapan protokol kesehatan kepada ribuan calon PPDP.
"Kami bakal terlebih dahulu berkomunikasi dengan gugus tugas apakah harus mengganti calon PPDP atau tidak," kata dia.
Simak berita Solopos.com lainnya di sini.
Advertisement