Pilkada Watch Minta Calon Kepada Daerah Lakukan Tantangan Mendagri

Masyarakat agar tidak memilih calon kepala daerah yang tidak bisa menerapkan protokol kesehatan selama kampanye berlangsung.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Jul 2020, 19:54 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2020, 17:03 WIB
FOTO: Mendagri Imbau Petahana Tak Gunakan Dana Bansos di Pilkada 2020
Mendagri Tito Karnavian menyampaikan penjelasan saat rapat kerja dengan Komisi II DPR di Gedung Nusantara, Jakarta, (13/7/2020). Tito meminta kepala daerah yang kembali maju pada Pilkada 2020 atau petahana tidak menggunakan dana Bansos untuk kepentingan pribadi. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 270 wilayah di Indonesia, yang meliputi sembilan provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota akan menyelenggarakan Pilkada serentak 2020 pada 9 Desember mendatang dengan penerapan protokol kesehatan ketat guna menekan potensi penyebaran Covid-19.

Dalam momentum Pilkada serentak tahun ini, Direktur Eksekutif Pilkada Watch Wahyu A Permana, meminta agar para kontestan melaksanakan tantangan Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian. Tantangan itu untuk memberikan dedikasi maksimal kepada masyarakat secara riil melalui adu gagasan dan kerja nyata dalam menangani pandemi Covid-19 di wilayah masing-masing yaitu dengan memberikan langkah solutif terhadap dampak sosial ekonomi di daerah pemilihan.

Wahyu Permana juga sepakat agar masyarakat tidak memilih calon kepala daerah yang tidak bisa menerapkan protokol kesehatan selama kampanye berlangsung. Ia meminta agar momentum normal baru ini dijadikan sebagai ujian bagi calon kepala daerah untuk dapat melaksanakan pilkada sesuai aturan yang ditentukan oleh KPU. Calon kepala daerah harus mampu meyakinkan konstituennya, namun tetap mengikuti protokol kesehatan sebagaimana yang ditentukan oleh pemerintah.

"Kalau ada kontestan yang tidak bisa kendalikan massa pemilihnya sehingga terjadi pengumpulan massa yang tidak bisa jaga jarak dan tidak pakai masker, maka jangan dipilih. Artinya dia tidak bisa mengendalikan masyarakat dan tidak mengerti protokol jaga jarak, apalagi kalau sudah menjabat maka penanganan Covid-19 di daerahnya akan makin tidak karuan," tegas Wahyu Permana.

"Saya membayangkan jika rangkaian proses Pilkada ini diadakan dengan upaya-upaya menanggulangi Covid 19, maka di 270 daerah tersebut masyarakat akan menerima manfaat langsung upaya mencegah Covid," imbuh dia.

Sebelumnya, Mendagri Muhammad Tito Karnavian meminta kepada para kontestan calon pemimpin daerah agar pelaksanaan Pilkada serentak 2020 dijadikan momentum penting untuk ajang adu gagasan dan berbuat nyata secara maksimal dalam menangani pandemi Covid-19 dan dampak sosial ekonominya.

"Bagi kepala daerah petahana yang kembali berjuang mempertahankan kursi, Pilkada juga akan menjadi ujian nyata bagi mereka untuk all-out mengendalikan dan menghentikan penularan Covid-19 dan dampak sosial ekonomi di daerahnya. Sementara kontestan non-petahana pun bisa secara maksimal menyampaikan gagasan mereka yang paling efektif dan menunjukkan komitmen tinggi untuk mengatasi persoalan yang kian menggerogoti setiap sendi kehidupan masyarakat, bahkan di kala mereka belum menjadi pemimpin secara legal," ujar Tito.

Mendagri Muhammad Tito Karnavian menilai dengan ujian paling riil seperti saat ini, setiap kandidat benar-benar bisa memikirkan, mengkreasi dan melaksanakan ide-ide paling brilian yang mereka bisa untuk seefektif mungkin memberantas Covid-19 di daerahnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Pemilihan yang Berkualitas

Untuk diketahui, Pilkada Watch adalah lembaga pemantau independen yang dapat mengawasi proses penyelenggaraan Pilkada secara langsung bersama-sama masyarakat. Momentum Pilkada Serentak ini sangat strategis untuk melahirkan calon-calon pemimpin bangsa melalui tahapan awal pilkada di daerah. Agar terpilih pemimpin yang berkualitas, berintegritas dan berpihak kepada masyarakat, maka proses pemilihannya pun harus berkualitas pula.

"Kami akan mengawal setiap tahapan di Pilkada Serentak 2020 ini agar seluruh calon kepala daerah dapat melaksanakan semua aturan yang ditetapkan oleh KPU. Kami akan mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga seminimal mungkin terjadinya pelanggaran dan kecurangan yang mungkin dilakukan, baik oleh penyelenggara, calon, maupun aparat pemerintah," kata Wahyu.

"Kami berharap pilkada serentak Tahun 2020 ini dapat melahirkan calon-calon pemimpin bangsa di masa yang akan datang, dan kami juga berharap masyarakat dapat memilih calon yang terbaik dan dapat memberikan solusi yang tepat atas berbagai persoalan yang timbul akibat Covid-19 ini," dia memungkasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya