Liputan6.com, Jakarta - Dukungan masyarakat Jawa Barat (Jabar) dinilai bakal terus menguat untuk duet bakal calon presiden (capres) yang juga Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan Menteri BUMN Erick Thohir.
Sebab, keduanya memiliki banyak keunggulan sehingga layak menjadi pasangan ideal pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024. Hal tersebut disampaikan Pengamat Politik Universitas Padjadjaran Ari Ganjar Herdiansah.
Baca Juga
"Untuk pencapresan, pemilih Jabar masih cenderung kuat mendukung Prabowo (dan Erick Thohir)," ujar Ari melalui keterangan tertulis, Kamis (6/7/2023).
Advertisement
Menurut dia, khusus di Jawa Barat, Prabowo dan Erick Thohir masih sangat kuat, bahkan bisa unggul dari Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Ari menilai, masyarakat Jabar dapat menjadi basis pemilih bagi Prabowo-Erick Thohir.
"Banyak pemilih Jabar yang gandrung dengan pasangan Prabowo–Erick Thohir. Terlebih, figur populer seperti Ridwan Kamil memiliki potensi kecil untuk dapat maju pada pertarungan elektoral Pilpres mendatang," papar dia. Kondisi demikian, Ari mengatakan, tentu sangat menguntungkan bagi Prabowo-Erick Thohir lantaran dapat menjadi pilihan alternatif yang kuat bagi para pemilih Jabar.
"Terlebih keduanya bukan figur asing bagi masyarakat di Tanah Pasundan. Sepertinya tidak akan mengurangi dukungan terhadap Prabowo dan Erick Thohir secara signifikan," tutur Ari Ganjar.
Terlebih sebelumnya, dalam catatan survei Political Weather Station (PWS) terkait simulasi pasangan capres dan cawapres di Pilpres 2024. Duet Prabowo Subianto dan Erick Thohir keluar menjadi yang terkuat.
"Survei yang dilakukan pada periode 10-18 Juni 2023 ini, menempatkan duet Prabowo-Erick Thohir pada posisi tertinggi. Duet menteri berkinerja terbaik ini mendapat perolehan angka sebesar 40,8 persen," jelas Ari Ganjar.
Survei LSJ: Prabowo 40,3%, Ganjar Pranowo 32,6%, Anies Baswedan 20,7%
Sebelumnya, Lembaga Survei Jakarta (LSJ) merilis hasil penelitiannya yang dilakukan pada 20 sampai dengan 29 Juni 2023, di mana salah satunya memotret elektabilitas tokoh yang didapuk untuk maju sebagai calon presiden di Pemilu 2024.
Hasilnya, Ketua Umum Gerindra yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berada di posisi tertinggi dalam top of mind. Dia mengungguli Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang berada di posisi kedua dan bakal calon presiden Anies Baswedan di posisi ketiga.
Berikut hasil lengkapnya:
- Prabowo Subianto 27,5%
- Ganjar Pranowo 19,1%
- Anies Baswedan 15,2%
- Ridwan Kamil 4,5%
- Sandiaga Uno 3,9%
- Erick Thohir 3,5%
- Mahfud Md 3,2%
- AHY 2,9%
- Basuki Tjahja Purnama 2,4%
- Airlangga Hartarto 2,1%
- Andika Perkasa 1,9%
- Muhaimin Iskandar 1,8%
- Puan Maharani 1,5%
- Khofifah Indar Parawansa 1,4%
- Tri Rismaharini `1,2%
- Habib Rizieq 0.9%
- Nama Lainnya, 2,1%
- Tidak Tahu 4,9%
Bukan hanya itu saja, jika dikerecutkan dengan 3 nama capres saja. Prabowo masih tetap ungguli Ganjar dan Anies Baswedan.
“Elektabilitas Prabowo atas dua kompetitor utamanya semakin absolut berada di atas Ganjar dan Anies apabila Pilpres hanya diikuti tiga nama saja,” kata Peneliti Senior LSJ Fetra Ardianto, dalam rilisnya, Senin 3 Juli 2023.
Advertisement
Hasil Survei dan Metodologi yang Digunakan
Hasilnya, kata Fetra, cukup jauh. Di mana Prabowo meraih 40,3%. Sedangkan Ganjar hanya mendapatkan 32,6%.
“Ketika kepada responden diajukan pertanyaan, siapakah yang akan dipilih jika saat ini dilaksanakan Pilpres dan hanya diikuti oleh tiga capres, yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan? Hasilnya sebanyak 40,3% responden menegaskan pilihannya pada Prabowo, lantas 32,6% responden memilih Ganjar dan 20,7% menjatuhkan pilihan pada Anies. Sebanyak 6,4% responden menyatakan belum punya pilihan (undecided),” ungkap Fetra.
Adapun, survei ini dilaksanakan di 34 provinsi yang ada di seluruh Indonesia. Populasi dari survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih atau seluruh penduduk Indonesia yang minimal telah berusia 17 tahun dan/atau belum 17 tahun tetapi sudah menikah.
Jumlah sampel sebesar 1.200 responden, diperoleh melalui teknik pencuplikan secara acak sistematis. Margin of error +/- 2,83 persen, dan pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara melalui telepon dengan pedoman kuesioner.