Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid menyebut, PKS menarik nama kadernya Ahmad Heryawan alias Aher sebagai bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Anies Baswedan. PKS legowo terkait nama calon wakil presiden yang akan dipilih oleh Anies.
"Kami mempertimbangkan, okelah untuk kemaslahatan lebih besar kami menarik Pak Aher untuk kemudian kami dukung Pak Anies dan calon wakil presidennya," ujar Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/8/2023).
Baca Juga
PKS legowo tidak mendapatkan kursi calon wakil presiden. Hal itu sudah biasa dialami PKS. Sejak 2017 ketika mengusung Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Pilkada DKI Jakarta, awalnya PKS mendorong nama Mardani Ali Sera. Begitu juga 2019 ketika PKS mendukung Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019.
Advertisement
"Dari dulu kami legowo, ketika Pilgub 2017 PKS legowo tidak mengajukan calonnya, kadernya Pak Mardani kami tarik supaya muncullah Pak Anies dan Pak Sandi. Tahun 2017 kami sudah begitu," kata Hidayat.
Wakil ketua MPR ini menyebut, tentunya ada pembagian kekuasaan dibahas. Tetapi ia membantah hal tersebut sebagai politik dagang sapi.
"Ya itu bagian-bagian dari yang silakan dibicarakan, tapi tentu bukan maksudnya adalah dagang sapi," jelas Hidayat.
Sementara itu, PKS tidak masalah apabila Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang akan menjadi calon wakil presiden mendampingi Anies. Karena sosok AHY masuk kriteria cawapres yang disampaikan oleh Anies.
"Jadi kalaupun kemudian mengerucut pada Pak AHY bukan karena beliau ke sana tapi karena memang kriteria itu memenuhi apa yang disampaikan Pak Anies sendiri dan apa yang juga kami rasakan untuk bisa menghadirkan kemenangan," ujar Hidayat.
PKS Puji AHY
Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid (HNW) menilai, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memiliki keunggulan menambah kemenangan di Pemilu 2024.
Menurut dia, AHY dekat dengan generasi milenial dan generasi Z sehingga mampu mendulang suara.
"Sekarang kan pemilih terbesar adalah kalangan generasi z dan generasi milenial dan kalau Pak AHY cocok lah untuk para generasi z dan generasi milenial. Dan itu artinya beliau bisa menjadi faktor yang menambah kemenangan secara signifikan," kata HNW di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (15/8/2023).
Menurut dia, bakal cawapres Anies Baswedan memang harus saling melengkapi. Salah satu hal yang harus dilengkapi saat ini menurutnya tidak hanya merangkul kaum NU, melainkan juga kaum milenial dan gen Z.
“Faktor kedekatan dengan generasi z dan generasi milenial. Ya kalau dari kami tentu melengkapi itu baik ya, tapi melengkapi itu juga banyak faktor yang harus dilengkapi. Termasuk melengkapi kalangan milenial yang harus dijangkau secara maksimal itu juga bagian yang juga dipertimbangkan," paparnya.
Kendati demikian, HNW menegaskan pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada Anies Baswedan sebagai untuk menentukan sosok cawapresnya, terlebih jika memang itu untuk AHY.
"Kami sudah serahkan kepada Pak Anies, perlu dibicarakan secara bersama-sama, kelebihan dari pada masing-masingnya silakan untuk kemudian bisa dilakukan kajian secara lebih mendalam lagi. Tentu juga Survei juga menjadi bagian yang harus dipertimbangkan," ucap dia.
Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com
Advertisement