Menjaga Kedamaian Pilkada 2024, Bukan Hanya soal Amankan Daerah yang Rawan

Nama Cawapres Mengerucut Satu Nama, Anies Ketawa Sambil Tepuk Kantong Baju

Anies Baswedan memberi sinyal nama cawapres pendampingnya di 2024 sudah mengerucut pada satu nama. Siapa dia?

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Agu 2023, 07:02 WIB

Diterbitkan 26 Agu 2023, 06:50 WIB

Anies Baswedan tiba di Cikeas untuk bertemu dengan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). (Liputan6.com/Winda Nelfira)

Liputan6.com, Jakarta - Bakal calon presiden (Capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan memberi sinyal bakal calon wakil presiden (Cawapres) pilihannya sudah mengerucut pada satu nama.

Hal ini terungkap usai Anies menemui Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kediamannya Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (26/8/2023) malam.

Saat ditanya awak media mengenai cawapres, Anies mengaku telah mengantongi satu nama yang nantinya akan mendampingi dirinya di Pilpres 2024 mendatang.

Dia menepuk kantong kemeja batik bercorak cokelat yang dipakainya saat menemui SBY sambil ketawa kepada awak media.

"Dari satu nama Bapak (Anies) sepakat Partai Koalisi mengerucut satu nama (Cawapres)?" tanya wartawan.

"Ehem (iya)," sambil menepuk-nepuk kantong bajunya.

Namun, mantan Gubernur DKI Jakarta ini masih enggan memberi tahu nama cawapres yang akan mendampinginya.

"Begitu nanti ada diberitahu," kata Anies Baswedan singkat.

Datangi SBY Bahas Strategi Pemenangan Pilpres 2024

Anies Baswedan Berkunjung ke Museum dan Galeri SBY-Ani di Pacitan, Apa Saja Koleksinya? foto: Instagram @aniesbaswedan

Anies mengatakan hasil pertemuan ini bukan lagi membahas tentang internal partai koalisi. Namun, sudah bicara tentang bagaimana strategi pemenangan ke depannya.

“Pak SBY sudah memiliki pengalaman memenangkan pilpres dua kali, memimpin pemerintahan 10 tahun, memberikan kepada kita wisdom, knowledge, dan pengalaman,” kata Anies.

SBY juga memberikan beberapa catatan yang perlu dijadikan perhatian terkait kondisi terkini politik. Hal ini dikarenakan banyak terjadi perubahan baik waktu, zaman, dan tema dalam berkampanye.

“Jadi diskusinya tadi guyub, mendalam dan membuat kami semua merasa punya bekal yang lebih baik untuk menjalani masa ke depan,” ungkapnya.

Reporter: Miranda Pratiwi (Magang)