Ganjar: Pejabat Publik Ikut Pemilu Harusnya Mundur, Termasuk Mas Gibran, Pak Mahfud Juga

Menurut Ganjar, risiko pejabat publik yang nyapres tidak mundur amat besar. Terlebih, ujarnya berkaitan dengan penyalahgunaan kekuasaan.

oleh Winda Nelfira diperbarui 19 Jan 2024, 13:35 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2024, 13:05 WIB
Capres Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo
Capres Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo di Desa Kuwonharjo, Takeran, Magetan, Jawa Timur, Jumat (19/1/2024). (Foto:Liputan6/Winda Nelfira)

Liputan6.com, Jakarta Calon Presiden (Capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo, menyarankan pejabat publik yang ikut Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 harusnya mundur dari jabatan yang diemban. Termasuk, kata Ganjar, capres-cawapres.

"Baiknya memang mundur, semuanya pejabat publik. Termasuk mungkin kalau bicara Mas Gibran, ya Pak Mahfud juga, Cak Imin juga, Pak Prabowo juga. Ini mereka yang sedang menjabat. Kan cuma saya sama mas Anies saja yang tidak sedang menjabat gitu ya," kata Ganjar di Desa Kuwonharjo, Takeran, Magetan, Jawa Timur, Jumat (19/1/2024).

Menurut Ganjar, risiko pejabat publik yang nyapres tidak mundur amat besar. Terlebih, ujarnya berkaitan dengan penyalahgunaan kekuasaan.

"Jadi kalau kemudian kebijakan yang diambil itu tidak mundur, maka risiko ini akan diambil dan hari ini terjadi. Potensi penyalahgunaan kewenangan," ujar Ganjar.

Selain itu, Mantan Gubernur Jawa Tengah ini memandang para pejabat publik yang nyapres juga tidak akan fokus pada pekerjaannya. Sebab, terbagi aktivitasnya untuk kegiatan kampanye.

"Kalau mundur, selesai. Orang kan memilih ada yang mau masuk politik ada yang tidak, tinggal pilihannya. Maka regulasi tidak terlanggar, tapi secara moral secara faktual, mesti fair," kata dia.

Lebih lanjut, Ganjar menepis dirinya tendensius karena menyarankan para pejabat publik yang nyapres mundur. Pasalnya, saran itu tidak dia tujukan ke satu figur tertentu.

"Enggak sih. Kalau satu, dua orang ya tendensius. Kalau aturan ya sama. Kalau mundur, ya mundur semua. Kalau enggak mundur ya enggak mundur, masing masing ada risikonya," ujar dia.

"Dan kalau tidak mundur ya risikonya penyalahgunaan kewenangan dan kekuasaan yang ada di sana. Itu yang kita khawatirkan. Kalau saran saya sih ya mundur aja karena itu sebuah pilihan karena akan lebih fair," jelas Ganjar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Ngopi Bareng Supir Truck, Ganjar Pranowo Terima Aduan Pungli di Luar Jawa Tengah

Ganjar
Ganjar Pranowo saat berbincang santai sambil meminum kopi dengan para sopir truk di Terminal Kota Limpung, Batang, Jawa Tengah, Rabu (17/1/2024). (Liputan6.com/Fachrur Rozie).

Sebelumnya, capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo mengawali kampanye perdana di hari ke 51 ini dengan menyambangi para supir truk di Terminal Kota Limpung, Batang, Jawa Tengah, Rabu (17/1/2024). Ganjar sempat berbincang santai sambil meminum kopi dengan para sopir truk.

"Kawan-kawan truk ini menarik buat saya, karena pernah kejadian luar biasa di Batang, di Jembatan Timbang Subah pada 2014, ada seseorang masuk di jembatan timbang dan ngamuk di sana karena pungli," ujar Ganjar.

Ganjar menyebut adanya kasus pungutan liar (pungli) di Jembatan Timbang Sabah ini langsung dia tangani. Menurut dia, gerak cepat yang dilakukan dia dan jajaran membuat pungli di Jembatan Timbang Sabah tak ada lagi.

"Surprise, setelah sekian tahun kemudian saya didatangi para sopir truk di banyak tempat, dari seluruh Jawa, dia hanya mnyampaikan Pak Ganjar terimakasih sekarang kami di Jawa Tengah tidak lagi ada pungli di Jembatan Timbang," kata Ganjar.

Namun demikian, Ganjar menyebut pungli masih menghatui para sopir, terutama kalau tengah berada di luar Jawa Tengah. Ganjar mengaku masih menerima informasi adanya pungli di luar Jawa Tengah.

"Meskipun tadi disampaikan di luar itu masih ada, mereka jadi makin solid untuk bisa dukung pemberantasan pungli khususnya di jalan raya," kata Ganjar.

Salah satu sopir truk sendiri membenarkan pernyataan Ganjar. Menurut salah satu sopir truk, pungli masih terjadi di luar Jawa Tengah.


Ganjar Pranowo Sebut Bakal Ada Kejutan dalam Debat Cawapres 21 Januari 2024

Ketiga Capres-Cawapres Pemilu 2024 Hadiri Paku Integritas di Gedung KPK
Pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud Md saat tiba dalam acara Paku Integritas penguatan antikorupsi untuk calon presiden dan wakil presiden 2024 di Gedung Merah Putih, Jakarta, Rabu (17/12204). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Debat cawapres kedua akan kembali diselenggarakan di Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan, Minggu 21 Januari 2024. Dalam debat cawapres nanti, Ganjar menyebut dirinya dan cawapres Mahfud Md akan memberikan kejutan. 

Ada pun kejutan tersebut diakui Ganjar soal kostum yang akan mereka pakai. 

"Kejutan? Oh ada, tunggu saja," ujar Ganjar singkat di Jawa Tengah, Rabu (17/1/2024).

Diketahui, saat debat perdana di KPU pada Selasa 12 Desember 2024 pasangan calon Ganjar dan Mahfud Md mengenakan kemeja berwarna putih dengan tulisan Tas Tes dan Sat Set.

Sementara pada debat kedua yang dihelat di JCC Senayan pada Jumat 22 Desember 2024, Ganjar-Mahfud mengenakan baju adat. Ganjar mengenakan pakaian adat NTT, Mahfud dengan pakaian adat Madura.

Dalam debat ketiga yang digelar di JCC pada 7 Januari 2024 kemarin, Ganjar dan Mahfud sama-sama mengenakan jaket bomber kemeja putih dengan dasi warna merah.

Diketahui, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI August Mellaz menegaskan bahwa format debat keempat untuk Pilpres 2024 tidak berubah, atau tetap sama seperti penyelenggaraan debat pertama hingga ketiga.

Infografis Isu Ganjar-Mahfud Koalisi dengan Anies-Muhaimin. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Isu Ganjar-Mahfud Koalisi dengan Anies-Muhaimin. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya