TPN: Tema Debat Kelima Itu Ganjar Banget

Liputan6.com, Jakarta - Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto membeberkan kesiapan calon presiden (capres), Ganjar Pranowo, menjelang debat terakhir capres pada Minggu, 4 Februari 2024,

Tema debat yakni kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi menurutnya sangat dikuasai Ganjar.

“Tema debat kelima ini Mas Ganjar banget karena Mas Ganjar memiliki pengalaman yang cukup panjang dan konkret di bidang-bidang yang masuk dalam seluruh tema debat,” ucap Andi.

Andi menyebut, Ganjar selalu turun lapangan memonitor kebijakan dan programnya selamat 10 tahun menjadi Gubernur Jawa Tengah.

“Dan masih turun ke masyarakat walau sudah tidak menjabat gubernur, maka baginya debat hari Minggu nanti adalah sesuatu yang alami. Beliau sudah sering berdebat untuk kepentingan rakyat,” kata dia.

Soal kesejahteraan sosial, lanjutnya, Ganjar telah secara konkret memberantas kemiskinan dengan mengedepankan kesejahteraan rakyat. Sebut saja angka kemiskinan Jawa Tengah (Jateng) yang turun dari 14,44% pada tahun 2013 sebelum dia menjabat Gubernur, menjadi 10,98% pada tahun 2022.

“Melalui berbagai upaya pengentasan kemiskinan ekstrem, termasuk program listrik gratis, perbaikan jutaan rumah tak layak huni, dan subsidi transportasi umum,” kata dia.

Jika nanti paslon nomor urut 3 menang, Andi menyatakan sudah ada sejumlah program yang disiapkan diantaranya bansos lewat KTP Sakti.

“Bansos Pasti. Pasti lanjut, pasti tambah, pasti tepat sasaran; KTP Sakti; Perluasan PKH dari 10 juta menjadi 15 juta keluarga; Dana Abadi Kesejahteraan Sosial; Sikat KKN program kesejahteraan sosial; 17 juta lapangan kerja yang kayak, termasuk untuk kelompok rentan; dan 10 Juta Hunian sehingga punya rumah semudah punya motor,” pungkasnya

Soal pendidikan, Andi membeberkan bahwa Ganjar-Mahfud juga telah berkomitmen menyiapkan beberapa program yang akan langsung menjawab persoalan dunia pendidikan saat ini. Misalnya saja program 1 Keluarga Miskin, 1 Sarjana; Pendidik Sejahtera, Pendidik Berdaya untuk guru, dosen, dan tenaga pendidik; Hak belajar 12 tahun gratis termasuk pesantren dan untuk disabilitas; Santri dan Pesantren Unggul; 1 Keluarga Miskin, 1 Sarjana; Sekolah Dapat Gaji, Lulus Pasti Kerja; Otonomi pendidikan tinggi; dan peningkatan anggaran riset setidaknya 1% dari PDB.

“Jika nanti Mas Ganjar dan Prof Mahfud diberikan amanah untuk mememimpin Indonesia, mereka akan meninjau ulang Undang-Undang Omnimbus Law Cipta Kerja dan mengawal penyusunan aturannya agar tidak merugikan rakyat,” tegas Andi.