Liputan6.com, Jakarta - Direktur Eksekutif Lembaga Ide Cipta Research and Consulting (ICRC) Hadi Suprapto Rusli menilai, Wa Ode Nurhayati berpotensi menang dalam Pemilihan Gubernur Sulawesi Tenggara (Pilgub Sultra 2024).
Hadi menjelaskan, dalam elektabilitas berdasarkan survey JSI per Mei 1-9 Mei 2024, Andi Sumangerukka (ASR) dan Tina Nur Alam masih berada di atas dibandingkan Wa Ode Nurhayati dan Lukman Abu Nawas.
Baca Juga
Namun, kata dia, elektabilitas top of mind ASR, Tina Nur Alam dan Lukman Abu Nawas belum tembus di atas 20% dengan popularitasnya sudah diatas 75%.
Advertisement
"Sedangkan Wa Ode Nurhayati pengenalannya masih di angka 33% per Mei 2024. Artinya, 3 calon tersebut yakni Tina Nur Alam, ASR dan Lukman Abu Nawas memiliki ruang tumbuh electoral yang terbatas," ujar Hadi melalui keterangan tertulis, Minggu (14/7/2024).
"Berbeda dengan Wa Ode Nurhayati memiliki ruang tumbuh electoral masih besar. Berdasarkan hasil survey itu, maka Wa Ode Nurhayati berpotensi untuk memenangi Pilgub Sultra jika diikuti dengan 3 pasang atau lebih," sambung dia.
Hadi juga menjelaskan, faktor sosiologis Wa Ode berpotensi menang dalam pertarungan Pilgub Sultra. Menurut dia, berdasarkan pengalaman faktor sosiologis sangat menentukan di Sultra.
"Contoh, jika ada 1 calon figure gubernur dari daerah kepulauan maka mayoritas masyarakat kepulauan akan memilihnya, begitu pula sebaliknya calon dari daerah daratan," ucap dia.
"Pertarungan Pilgub Sultra akan diikuti oleh 3 calon dari daratan dan 1 dari kepulauan yakni Wa Ode Nurhayati. Jika dilihat dari aspek sosiologis ini maka posisi Wa Ode Nurhati akan diuntungkan dan berpotensi untuk memenangkan Pilgub Sultra," sambung Hadi.
Â
Ada Empat Nama
Diketahui, saat ini ada empat nama yang beredar dalam petarungan Pilgub Sulawesi Tenggara 2024 yakni Wa Ode Nurhayati, Andi Sumangerukka, Lukman Abunawas, dan Tina Nur Alam.
Sementara komposisi jumlah kursi DPRD Sultra hasil Pemilu 2024 berdasarkan penetapan KPU, Nasdem, PDIP, Golkar masing-masing mendapatkan enam kursi legislator provinsi.
Gerindra 5 kursi, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrat, dan PBB masing-masing 4 kursi. PAN, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan PPP masing-masing 3 kursi, sementara Partai Hanura 1 kursi.
Advertisement