Liputan6.com, Jakarta - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menjamin keamanan sistem dalam Pemilu 2019 dari ancaman kejahatan siber.
Kepala BSSN, Djoko Setiadi menyampaikan pihaknya juga telah memberikan rekomendasi kepada KPU terkait hal ini dan meminta lembaga itu agar memberikan kepercayaan kepada BSSN dalam menjaga keamanan sistem agar tidak diserang saat proses rekapitulasi suara.
Advertisement
"BSSN mengimbau berilah kepercayaan kepada BSSN untuk menjaganya. Jangan sebaliknya BSSN dituduh bersekongkol dengan salah satu siapapun," jelasnya di D'Consulate, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (9/2).
Djoko menegaskan independensi BSSN tak perlu diragukan. Lembaga yang sebelumnya bernama Lembaga Sandi Negara ini memiliki staf yang telah disumpah untuk tetap menjaga independensi.
"Kita tetap komit bahwa kami disumpah seumur hidup, tidak perlu diragukan soal keberpihakan kami dan kami independen dan netral. Tidak berpihak pada siapapun. Kami hanya menjaga keamanan dan pada pemerintah dan bangsa kita," jelasnya.
BSSN, kata Djoko, telah merekomendasikan kepada KPU bagaimana caranya agar sistem informasi tidak mudah diganggu dan diserang dari luar. Data center KPU menurutnya sangat penting dijaga.
Audit Sistem KPU
"KPU kan punya data center, KPU punya satu ruang dan tempat sangat penting dijaga. Inilah yang dikhawatirkan. Kita menyampaikan rekomendasi bagaimana supaya tidak mudah diganggu dan diserang siapa pun. Kami sudah membuat beberapa rekomendasi untuk ditindaklanjuti KPU," jelasnya.
Pihaknya hanya bisa memberikan rekomendasi kepada KPU karena BSSN tak mungkin masuk ke dalam sistem KPU. Namun pihaknya berharap diberi kesempatan bisa mengaudit secara detail sistem yang sudah ada di KPU.
"Kita berharap demikian (audit). Syukur-syukur kalau percaya sampai ke sana pasti kami akan maksimal," kata Djoko.
Reporter: Hari Ariyanti
Sumber: Merdeka.com.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement