Properti Bekasi Melejit di Masa Sulit

Prospek properti residensial di Bodetabek dan Banten diprediksi membaik pada 2016 dibanding tahun lalu.

oleh Anto Erawan diperbarui 22 Jan 2016, 08:20 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2016, 08:20 WIB
RumahCom-Properti Bekasi Melejit di Masa Sulit
Prospek properti residensial di Bodetabek dan Banten tahun ini diprediksi akan membaik dibanding tahun lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Prospek properti residensial di Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Bodetabek) dan Banten diprediksi membaik pada 2016 dibanding tahun lalu. Lantaran pertumbuhan sektor perumahan di kawasan ini di penghujung 2015 menunjukkan pertumbuhan yang cukup agresif.

Riset yang dilakukan Indonesia Property Watch (IPW) memperlihatkan nilai penjualan di kuartal IV-2015 mencapai Rp 1,19 triliun atau naik sebesar 16,6 persen (qtq) dibanding kuartal sebelumnya.

"Hasil survei yang kami lakukan dianggap dapat mewakili paling tidak 75 persen dari pasar perumahan di wilayah ini. Meskipun demikian, secara tahunan angka penjualan ini masih lebih rendah 10,87 persen dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya," kata Ali Tranghanda, CEO IPW kepada Rumah.com  seperti ditulis Jumat (22/1/2016).

Meskipun diakui pertumbuhan ini belum dapat dipastikan sebagai pola yang berlanjut, imbuh Ali, namun paling tidak merupakan sinyal positif untuk pasar perumahan, dibandingkan dengan tren menurun yang terjadi di dua kuartal sebelumnya.

Selain itu, prediksi yang dilakukan oleh Indonesia Property Watch dengan analisis terhadap wilayah yang cukup berpotensi di wilayah Bekasi, terbukti naiknya tingkat penjualan di wilayah ini cukup signifikan, yaitu mencapai 72,01 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. Bandingkan dengan wilayah Bogor yang hanya tumbuh 15,44 persen, sementara Tangerang malah mengalami penurunan 8,52 persen.

"Segmen menengah menguat dengan komposisi penjualan terbesar di kisaran harga Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar sebesar 48,9 persen, diikuti oleh segmen menengah-bawah sebesar 26,8 persen. Bahkan di segmen menengah-atas, meskipun mempunyai komposisi hanya 24,4 persen, namun terjadi pertumbuhan 21 persen dibandingkan kuartal sebelumnya, urai Ali.

Dia mengatakan, periode akhir tahun 2015 yang sarat dengan musim liburan ternyata tidak berdampak langsung pada penjualan rumah secara keseluruhan. Selain itu aksi bom yang terjadi belum lama ini di bilangan Thamrin, Jakarta, diperkirakan juga tidak berdampak sistemik bagi penjualan perumahan secara nasional. (Anto E/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya