Liputan6.com, Jakarta Menata ruangan pada rumah berukuran mungil nampaknya tidak semudah seperti yang dibayangkan jika dibandingkan dengan ruangan rumah yang berukuran besar.
Ukuran yang terbatas sebenarnya bukan hambatan untuk melakukan penataan agar terlihat lebih menarik. Tetapi bila penataan dilakukan tanpa meninjau unsur-unsur penting di dalamnya, dikhawatirkan akan menghasilkan kesan yang tidak diinginkan.
Avila Hillary Sholeh, desain interior, mengatakan bahwa dalam mendesain interior rumah mungil harus memperhatikan unsur utama, yakni ukuran ruangan.
Advertisement
Baca Juga
“Jika ukurannya minim sebaiknya ditata dalam batas yang wajar. Artinya jika ukuran ruangan tidak cukup besar ada baiknya memilih jenis furnitur, motif, hingga penempatannya harus tepat dan tidak berlebihan,” tukas Avila seperti dilansir dari laman Rumah.com, Jum’at (9/12/2016).
Mengulik mengenai tren desain interior bergaya Shabby Chic yang sedang ramai di Instagram, Avila berpendapat sah-sah saja jika ingin diterapkan, sebab desain ini nampaknya memang cukup menarik untuk dilihat.
“Namun sayangnya, tidak sedikit dari pengaplikasian desain-desain tersebut terlihat terlalu ramai. Mulai dari pemilihan furnitur hingga motif. Padahal, lebih lega rasanya jika motif yang diterapkan lebih sederhana. Kemudian, hindari juga pemilihan desain renda pada aksesoris seperti meja, kursi, atau lemari. Karena akan memberikan kesan sesak,” imbuhnya.
(Simak juga: Ini yang Harus Diperhatikan pada Ruang Tamu Minimalis)
Hal senada juga dikemukakan oleh Arini Budiani, Desainer Interior dari Piccadesain bahwa pemilihan furnitur juga menjadi kunci utama dalam mendesain ruangan mungil. Menerapkan gaya Shabby chic, menurutnya masih layak diaplikasikan di ruangan mungil. Hanya saja diperlukan batas tegas agar tidak menghasilkan rasa ruangan yang sesak.
“Misalnya, lemari atau kabinet yang dipilih jangan terlalu tebal, aksesoris terlalu penuh, dan penempatannya juga harus benar. Gaya Shabby Chic ini sebenarnya ala American Clasic, setipe dengan gaya Vintage. Indonesia sendiri sejatinya sudah mewarisi gaya ini pada aksesoris rumah yakni keramik campur Jogja.”
“Namun yang pasti, sebelum mendesain Shabby Chic, bijaknya sesuaikan kebutuhan Anda dahulu. Usahakan untuk tetap memiliki dwi fungsi. Misalnya, penggunaan sofa atau meja. Besar kecilnya ukuran sofa jangan menghambat kreasi Anda dalam menata. Tetapi jangan suka terlalu mendominasi dengan furnitur yang berukuran besar,” kata Arini.
Arini juga menambahkan, pemilihan warna sebaiknya tetap menggunakan pilihan warna general dan terang. Meskipun terang, jangan lupa juga untuk tetap mengombinasikan sedikit warna hijau atau oranye.
Umumnya, rumah mungil atau minimalis lebih tepat jika diterapkan dengan pemilihan warna putih dan sedikit kombinasikan dengan unsur perak pada lampu klasik.
“Atau bisa juga memberikan tambahan yang unik dengan sedikit furnitur yang diamplas cokelat sehingga menghasilkan warna yang berbeda,” ucapnya.
Foto: Rukle