Indeks Harga Properti Komersial Menurun

Secara tahunan, harga properti komersial tumbuh sebesar 2,79% (yoy), lebih tinggi dibandingkan 2,69% (yoy) pada triwulan sebelumnya.

oleh boyleonardFathia Azkia diperbarui 30 Agu 2017, 11:28 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2017, 11:28 WIB
Jakarta
Lansekap jantung Kota Jakarta

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia dalam survei terbaru seperti dikutip Rumah.com, mengungkapkan Indeks Harga Properti Komersial pada triwulan II-2017 tercatat sebesar 172,33 atau tumbuh sebesar 0,03% (qtq), melambat dibandingkan pertumbuhan 3,02% (qtq) pada triwulan sebelumnya.

Kenaikan harga properti komersial terutama terjadi pada segmen warehouse complex (0,22%, qtq) di wilayah Jabodetabek sejalan dengan meningkatnya permintaan warehouse (pergudangan) di area Jakarta dari sektor e-Commerce dan IT, diikuti segmen apartemen (0,20%, qtq) khususnya apartemen sewa.

Survei BI: Suplai Apartemen Tertinggi di Makassar

Sementara itu penurunan harga terdalam dialami oleh segmen perhotelan (-6,46%, qtq) seiring dengan tingginya persaingan. Sejalan dengan segmen perhotelan, segmen convention hall juga menurun sebanyak -6,26% (qtq).

Perkembangan properti komersial merupakan analisa properti triwulanan yang dilaksanakan Bank Indonesia sejak triwulan I-1996. Analisa tersebut mencakup lima jenis properti komersial diantaranya perkantoran, pusat perbelanjaan, apartemen, hotel, dan lahan industri.

(Lihat juga: Apartemen baru harga mulai Rp300 Jutaan)

Secara tahunan, harga properti komersial tumbuh sebesar 2,79% (yoy), lebih tinggi dibandingkan 2,69% (yoy) pada triwulan sebelumnya.

Kenaikan harga tertinggi berasal dari segmen convention hall (0,89%, yoy) sejalan dengan banyaknya kegiatan pameran, diikuti segmen perkantoran (0,60%, yoy).

Sementara itu, segmen perhotelan mencatat kontraksi harga sebesar -13,57% (yoy) seiring dengan makin ketatnya persaingan akibat operasionalisasi sejumlah hotel baru khususnya hotel bintang 5 di Jakarta.

Pertumbuhan pasokan properti komersial pada triwulan II-2017 tercatat sebesar 0,10% (qtq), melambat dibandingkan 0,59% (qtq) pada triwulan sebelumnya.

Pertumbuhan pasokan terutama terjadi pada segmen perhotelan (0,56%, qtq), khususnya di wilayah Semarang (3,44%, qtq) sejalan dengan bertambahnya hotel bintang 3 berkonsep syariah.

Selain hotel, pertumbuhan pasokan juga berasal dari segmen ritel (0,53%, qtq) khususnya ritel sewa di wilayah Bandung, yakni Pascal 23, diikuti segmen apartemen (0,52%, qtq), khususnya apartemen jual menengah bawah di wilayah Bandug.

Secara tahunan, indeks pasokan properti komersial juga tumbuh melambat dibandingkan triwulan sebelumnya, dari 1,96% (yoy) menjadi 1,79% (yoy).

Pertumbuhan pasokan terutama terjadi pada segmen apartemen (9,97%, yoy), khususnya apartemen jual (strata) di sejumlah wilayah seperti Balikpapan dan Makassar (25,70%, yoy).

Selain segmen apartemen, penambahan pasokan berasal dari segmen perkantoran (6,95%, yoy), khususnya perkantoran jual di Jakarta, yakni gedung Kensington yang berlokasi di Kelapa Gading.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya