Investor Mulai Lirik Properti Bogor Timur

Pasar rumah tapak di Bogor akan terus berkembang ke arah timur. Utamanya di sepanjang jalur Transyogi Cibubur – Cileungsi yang dalam dua tahun terakhir terus menarik minat banyak investor.

oleh Fathia Azkia diperbarui 29 Mar 2018, 09:43 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2018, 09:43 WIB
Harvest City
Unit rumah di Harvest City

Liputan6.com, Jakarta Pasar hunian tapak di Bogor makin dilirik banyak orang. Berdasarkan catatan Rumah.com Property Index, rumah dengan harga di bawah Rp1 miliar di Bogor pada Q1 2017 hingga menjelang akhir Q1 2018 mengalami pergerakan yang fluktuatif.

Pada Q1 2017 median harga rumah di bawah Rp1 miliar di Bogor sebesar Rp5 juta/meter persegi. Sementara di Q1 2018 terjadi penurunan tipis mencapai Rp250 ribu. Pilihan rumah tapak di Bogor dengan harga Rp500 jutaan pun bisa ditemukan di sini.

Meski median harganya mengalami pergerakannya yang fluktuatif, namun ke depannya pangsa rumah tapak di Bogor diprediksi akan mengalami peningkatan pasca beberapa proyek infrastruktur seperti Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) Seksi II selesai.

Selain itu pintu keluar dan masuk tolnya juga akan dilebarkan. Kemudahan akses ini tentunya juga bisa menambah daya tarik Bogor selain keunggulan yang telah ada seperti jalur commuter line dan proyek pembangunan LRT atau Light Rail Transit yang tengah berjalan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Perkembangan Bogor Timur

Sementara itu secara spesifik, pasar rumah tapak di Bogor akan terus berkembang ke arah timur. Utamanya di sepanjang jalur Transyogi Cibubur – Cileungsi yang dalam dua tahun terakhir terus menarik minat banyak investor.

Jalur Transyogi yang dikenal sebagai kawasan ramah hunian, kini mulai banyak dikembangkan area komersial. Setidaknya di jalur ini ada 50 proyek properti, mulai perumahan (rumah sederhana hingga mewah), pertokoan, hotel, pusat perbelanjaan, apartemen, dan kawasan industri.

Dilihat dari padatnya traffic di jalur alternatif ini pun menjadi indikator bahwa kawasan ini tengah tumbuh secara cepat. Masyarakat dari kawasan lain turut bermigrasi ke koridor Transyogi yang jaraknya sekitar 13km dari pintu Tol Cibubur sampai Taman Buah Mekarsari.

“Inilah alasan utama mengapa jalur Transyogi mulai menjadi primadona para investor. Dengan jumlah penduduk yang terus meningkat, membuat kawasan ini sangat potensial bagi investasi berbagai bidang. Mulai kuliner, wisata keluarga, ritel, pendidikan, perkantoran, kawasan industri,” terang Hendry Nurhalim, Chief Executive Officer (CEO) Harvest City.

Besarnya minat investor masuk ke jalur Transyogi ini dirasakan oleh perumahan berskala kota Harvest City. Dimana sejak dua tahun belakangan ini beberapa investor sudah mengembangkan usahanya di perumahan seluas 1.350 hektare ini.

Sebut saja Sirkuit Gokart, Agro Wisata, Water Joy, Festival Oriental, Hobbit Hill, JR (Jakarta Residence) Connexion, dan 3D trick eye. Bahkan di tahun ini akan masuk lagi beberapa investor yang akan mengembangkan rumah sakit, SBPU, hingga Water Treatment Plant (WTP).

“Dengan skala pengembangan 1.350 hektare dan jumlah penduduk mencapai 28 ribu jiwa, ditambah dengan potential market dari masyarakat sekitar, serta warga perumahan-perumahan di sekitar membuat banyak investor tertarik berinvestasi di cikal bakal kota mandiri ini,” jelasnya.


Minat Investor Perorangan

Selain investor skala besar, Leonard Suprijatna selaku Marketing Manager Harvest City mengatakan, investor perorangan juga bisa menanamkan bisnisnya di sini dengan memiliki kavling siap bangun.

Sebagian besar kavling tersebut berada di klaster-klaster real estat seperti Rosaline, Rosemary, Sweet Alba, dan Sakura di posisi hook. Luas kavling mulai dari 150m2 sampai 200m2.

(Manfaatkan Review Properti dari Rumah.com untuk mendapatkan ulasan dan analisis yang mendalam dan obyektif tentang ratusan properti di Indonesia)

“Kami sudah memasarkan lebih dari 9.000 unit rumah dan sekitar 7.000 KK (Kepala Keluarga) telah menghuni. Selama ini yang beli 90% adalah end-user, karena itu kami ingin juga mengundang investor untuk memiliki properti di sini,” jelas Leonard.

Investor perorangan yang ingin mengambil keuntungan dari kenaikan harga lahan sekitar 20% – 25% per tahun ini terbilang cukup banyak.

Biasanya mereka aktif mencari informasi perumahan-perumahan mana saja yang punya prospek bagus di masa mendatang. Tentunya dengan melihat kesiapan infrastruktur, fasilitas kota, aksesibilitas, dan perencanaan kotanya.

Tertarik punya rumah baru dengan harga di bawah Rp1 miliaran di Bogor? Simak daftar lengkap perumahannya hanya di Perumahan Baru.

Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya