Liputan6.com, Ternate - Masuknya Islam ke Maluku erat sekali kaitannya dengan kegiatan perdagangan. Para pedagang dan ulama singgah ke Maluku demi mencari rempah-rempah menyebarkan Islam di sana. Mulai dari cara berdagang secara Islam, perbuatan baik hingga membentuk kerajaan yang kini menjadi kesultanan.
Salah satu kerajaan Islam yang cukup berkembang di Maluku adalah kerajaan Ternate. Maka tak heran jika Ternate menjadi salah satu kerajaan Islam tertua di Nusantara.
Penelusuran sejarawan mengungkapkan Ternate pertama kali mulai menerima Islam sebagai agama dan tradisi pada tahun 1886. Tahun ini disebut sebut sebagai dimulainya Islamisasi di Ternate. Bainullah yang menggantikan Sultan Zainal Abiding mulai menerapkan hukum dan tradisi Islam secara menyeluruh yakni melalui beberapa kebijakan.
Diantaranya adalah para kaum lelaki maupun perempuan memakai pakaian Islami. Dan kebijakan beliau lainnya adalah memberlakukan perkawinan secara Islam.
Islam kini sudah menjadi salah satu identitas yang tidak bisa ditinggalkan begitu saja oleh masyarakat Ternate. Hal ini sangat jelas terlihat dengan berdirinya masjid kesultanan Ternate dan beberapa masjid lainnya. Bukan hanya masjid di Kedaton tempat sultan berdiam juga terdapat peninggalan berupa al-quran tertua yang terbuat dari kulit kayu.
Ritual Kolano Uci Sabea (Turunnya Sultan ke Masjid)
Selanjutnya adalah sebuah ritual wajib yang dilakukan oleh sultan dan masyarakat Ternate yakni ritual Kolano Uci Sabea yang bermakna turunnya sultan ke masjid untuk shalat dan berdoa. Ini adalah pesona religi yang menarik dan berbeda dengan kesultanan lainnya di Indonesia karena dalam proses ini, sang sultan di tandu dan dikawal masyarakat adat Ternate dari Kedaton menuju masjid sultan.
Advertisement
Pengirim:
Hadi Hariyanto
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini