Liputan6.com, Jambi - Mantan pengikut Gafatar enggan dipulangkan ke daerah asalnya. Sebanyak 30 kepala keluarga atau 150 orang yang terdiri dari orang dewasa dan anak-anak enggan dipulangkan ke Jambi karena malu. Saat ini mereka masih berada di Pontianak, Kalimantan Barat.
"Karena malu, mereka (warga eks Gafatar) justru minta dipulangkan ke daerah lain," ujar Kabid Penanganan Konflik, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jambi, Sigit Eko Wiyono saat dihubungi dari Jambi, Kamis (28/1/2015).
Baca Juga
Menurut Sigit, warga eks Gafatar asal Jambi itu memilih pergi ke Jawa Tengah, Yogyakarta, Jakarta, dan Jawa Timur. "Ini sudah dikoordinasikan dan difasilitasi oleh Kementerian Sosial dengan menggunakan kapal TNI AL," jelas Sigit.
Lebih lanjut ia mengatakan, sejumlah rombongan eks Gafatar mulai diberangkatkan menggunakan kapal TNI menuju Jakarta pada Rabu 27 Januari 2016. Tim yang beranggotakan beberapa orang dari Pemprov Jambi juga akan memantau di sejumlah titik di Pontianak guna memastikan apakah ada warga Jambi lainnya yang belum terdata.
"Termasuk memantau di Pelabuhan Pontianak, semua titik yang menjadi daerah tempat eks Gafatar akan kami sisir," ujar Sigit.