Makna Kain Kotak-kotak Hitam Putih Bali

Kain kotak-kotak hitam putih terpasang di sudut-sudut Bali.

oleh Dewi Divianta diperbarui 21 Feb 2016, 07:30 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2016, 07:30 WIB
20160221-Kain Bali
Kain kotak-kotak hitam putih di pojok-pojok Bali (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Liputan6.com, Denpasar - Kain motif kotak-kotak warna hitam dan putih identik dengan Bali. Jika ke Pulau Dewata, niscaya dijumpai banyak pepohonan, patung, atau gapura yang dibebat kain kotak-kotak.

Kain kotak-kotak hitam putih itu disebut poleng. Di Bali, hampir setiap sudut mata memandang akan terlihat kain poleng di mana-mana. Baik di depan rumah, di pura, ataupun di pinggir-pinggir jalan.

Jero Mangku Widya, sesepuh spiritual muda asal Denpasar, menuturkan, warna kotak-kotak hitam putih itu merupakan simbol Rwa Bhineda.

"Kalau di Tiongkok ada Yin dan Yang. Tanda yang menghitam-putihkan jagat (bumi)," kata Jero Mangku Paksi kepada Liputan6.com, Sabtu 20 Februari 2016.

Penyematan kain itu terhadap sesuatu itu adalah simbol. Jika sebuah pohon atau patung dikenakan kain tersebut, kata Jero Mangku Widya, di sana bersetana (bersemayam) zat yang menghitam-putihkan dunia ini.

"Kalau ada tugu pakai kain hitam putih kotak-kotak, berarti yang bersetana di tugu itu adalah yang menghitam-putihkan areal pura tersebut," jelas dia.

Namun sejatinya, Jero Mangku menambahkan, warna hitam putih merupakan manifestasi keseimbangan alam jagat raya.

"Rwa Bhineda itu ada hitam ada putih, ada benar ada tidak benar, ada bersih ada kotor. Intinya adalah keseimbangan alam," tutup Jero Mangku,

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya