Pembebasan Lahan Cieunteung Hambat Penanganan Banjir Bandung

Banjir di kawasan Cieunteung, Baleendah, adalah yang terparah di kawasan Kabupaten Bandung karena baru surut setelah sebulan.

oleh Kukuh Saokani diperbarui 15 Mar 2016, 08:10 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2016, 08:10 WIB
20160313-Banjir Kepung Bandung, Warga Tinggalkan Rumah-Jawa Barat
Sejumlah warga melintasi genangan banjir untuk mengungsi di jalan Raya Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Minggu (13/3). Kawasan Bandung Selatan kembali dilanda banjir akibat luapan Sungai Citarum dan membuat ribuan orang mengungsi. (Timur Matahari/AFP)

Liputan6.com, Bandung - Banjir di Kabupaten Bandungmasih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemkab Bandung dan Pemprov Jabar. Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojongsoang adalah daerah langganan banjir setiap tahunnya.

Di antara ketiga kecamatan tersebut, kawasan Cieunteung, Baleendah, menjadi daerah terparah yang terkena banjir. Ketinggian air di kawasan itu bisa mencapai 5 meter dan baru surut setelah sebulan.

Langkah penanganan untuk meminimalkan banjir di wilayah itu adalah membuat danau di wilayah Cieunteung untuk menampung air hujan. Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan proses pembebasan lahan untuk danau buatan itu masih menunggu musyawarah dengan masyarakat.  


"Mudah-mudahan tidak ada yang menolak. Kalau menolak, nggak jadi lagi. Mengosongkan sejumlah kawasan kemudian digali ada danau baru, tentu perlu direlokasi. Sedang kita lakukan," kata lelaki yang akrab disapa Aher itu saat ditemui di Kabupaten Bandung, Senin, 14 Maret 2016.

Menurut Aher, banjir Kabupaten Bandung lantaran kawasan ini merupakan cekung dari Bandung Raya. "Bisa dibilang ini cekungan dari cekungan karena Bandung itu kawasan cekungan," ucap dia.

Aher menegaskan saat ini pihaknya fokus untuk menangani korban banjir. Ia menegaskan urusan logistik untuk para korban sudah memadai dengan dukungan suplai dari Kementerian Sosial dan Pemkab Bandung.

"Berapapun logistik yang dibutuhkan masyarakat, insyaallah akan kami penuhi secara bersama-sama dan tidak ada kekhawatiran terkait hal tersebut (logistik)," pungkas Aher.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya