Liputan6.com, Surabaya - Sejak resmi ditutup sebagai lokalisasi pada 2015, kawasan Dolly di Surabaya, Jawa Timur, mulai menyuguhkan pemandangan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Warna baru tersebut terekam dalam pameran foto bertema Dollyferent dan Sunrise of Bulak, yang digelar sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Penggemar Fotografi (Himmarfi) Stikosa-AWS.
Pameran ini bagian dari event BulakFest2016 yang digelar Kecamatan Bulak, Surabaya, Jawa Timur pada 9 hingga 10 April 2016, di lantai dasar Sentra Ikan Bulak, Kenjeran.
Sedikitnya dari 12 mahasiswa itu juga berhasil merekam aktivitas di kawasan eks Lokalisasi Dolly, yang saat ini menjadi kampung wisata.
"Ada 38 karya foto yang menceritakan tentang kebangkitan warga eks lokalisasi, yang selama ini tergantung dengan denyut eks lokalisasi," kata Ketua Umum Himmarfi Ainun Arif kepada Liputan6.com, 9 April 2016.
Misalnya, jepretan Pandu Pratama yang berhasil menyuguhkan rekaman beberapa anak-anak yang diajari menari oleh seorang aktivis kesenian di kawasan eks Dolly.
"Kami juga ingin menceritakan sedikit kisah kehidupan di eks Dolly. Ada perubahan yang dulunya lembah hitam dan sekarang warganya bisa berkarya," kata dia.
Sementara, ada juga hasil jepretan yang menceritakan keindahan kampung nelayan Bulak, kenjeran, Surabaya.
"Tak hanya kegiatan ekonomi yang direkam, namun aktivitas anak-anak yang sudah merasa nyaman dan tenang dengan bisa belajar bersama pun tergambarkan," kata dia.
Baca Juga
Secara terpisah, Camat Sawahan M Yunus yang hadir menyaksikan pameran foto 'Dollyferent', mengaku bangga dengan para mahasiswa, yang secara mandiri memamerkan aktivitas Dolly yang kini menjadi lebih baik melalui fotografi.
"Saya bangga, mereka merekam dengan hati. Perubahan secara perlahan tapi pasti telah diabadikan, meski itu belum mencakup semuanya. Tapi pameran ini harus diapresiasi," ujar dia.
Mantan Sekretaris Camat Tambaksari ini juga memuji panitia pelaksana #BulakFest2016, yang telah memberikan ruang untuk pameran foto perubahan Dolly, setelah ditutup.
"Pengunjung #BulakFest2016 yang cukup banyak ini bisa melihat bahwa warga eks lokalisasi Dolly telah berdaya dengan berkreasi," kata dia.
"Ini adalah ajang yang tepat untuk kami semakin kerja keras memberdayakan warga eks lokalisasi," imbuh Yunus.
Pameran foto ini juga menyuguhkan 39 karya fotografi yang mengambil cerita tentang kampung nelayan Bulak, yang bertema Sunrise of Bulak.
"Sunrise dibidik dari pesisir Bulak cukup menawan loh, silakan dibuktikan sendiri. Begitu pula aktivitas nelayan cukup eksotis. Kearifan lokal dipadu dengan landscape yang luar biasa," kata Shaffira Dwiyoto, Ketua Panitia Pameran Foto.
Advertisement