Liputan6.com, Bengkulu - Tanah longsor menimbun lokasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi atau Geothermal di Kecamatan Lebong Selatan, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu, pada dini hari tadi.
Kasubdit Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lebong Edi Samudra menyebutkan lima korban sudah dievakuasi ke RSUD Lebong. Sebanyak dua orang meninggal dunia, sedangkan tiga pekerja lainnya dalam kondisi kritis.
"Kami masih melakukan pencarian terhadap empat orang korban lain yang diduga masih tertimbun material longsor," ujar Edi saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (28/4/2016).
Saat kejadian, para pekerja terjebak di lokasi pembangunan Pembangkit Listrik Geothermal itu sedang mengebor di lubang penanaman pipa untuk mengalirkan uap panas bumi menuju mesin pembangkit.
Baca Juga
Tim evakuasi kesulitan mencari korban akibat timbunan longsor setinggi 10 meter dan diameter seluas 20 meter yang terdiri dari lumpur tanah merah bercampur batu koral.
"Sementara ini kami terpaksa melakukan pencarian secara manual. Alat berat sudah kami minta ke Dinas Pekerjaan Umum dan mereka berjanji akan menurunkan alat berat ke lokasi secepatnya," tutur Edi Samudra.
Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu Haris Sahid mengatakan, kondisi curah hujan yang terjadi sejak dua hari lalu tergolong tinggi. Hujan yang turun merata di sembilan kabupaten/kota se-Provinsi Bengkulu, kecuali di Kabupaten Kaur.
"Hujan akan terus terjadi dalam dua hari ke depan dengan intensitas sedang dan ringan. Ini yang harus diwaspadai," ucap Haris.
Advertisement