Cara Bengkulu Mengendalikan Harga Daging

Sejak enam bulan lalu ribuan sapi sudah disiapkan pemerintah Bengkulu guna mengamankan harga daging.

oleh Yuliardi Hardjo Putro diperbarui 05 Jun 2016, 18:00 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2016, 18:00 WIB
Harga Daging
Sejak enam bulan lalu ribuan sapi sudah disiapkan pemerintah Bengkulu guna mengamankan harga daging.

Liputan6.com, Bengkulu - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu menyiapkan sebanyak 115 ribu ekor sapi. Langkah ini guna menekan harga daging jelang puasa Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1437 hijriah tahun 2016.

Sapi siap potong tersebut saat ini ditempatkan di 16 kantong produksi sapi di 10 Kabupaten/kota se Provinsi Bengulu dan segera dilepas ke pasar untuk antisipasi stabilitas harga yang saat ini terus bergerak naik.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Edi Nevian mengatakan, persiapan Sapi pedaging itu sudah dilakukan sejak enam bulan lalu dan saat ini tinggal mengatur regulasinya saja. Ketika sapi dipotong dan dilepas ke konsumen tidak menimbulkan gejolak di pasar.

"Ini untuk menjawab pernyataan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu yang akan menekan harga daging menjelang puasa dan lebaran," kata Edi saat dihubungi, Minggu (5/62016).

Dia mengatakan pihaknya juga terus melakukan pemantauan di seluruh Rumah Potong Hewan (RPH) dengan melakukan pemeriksaan kesehatan sapi sebelum dipotong. Selain itu mengawasi kualitas daging pasca pemotongan sebelum masuk ke pasar tradisional maupun gerai penjualan di pusat perbelanjaan modern.

Sementara itu, pantauan Liputan6.com di Pasar Panorama dan Pasar Tradisional Modern Kota Bengkulu, harga daging sapi pada H-2 puasa Ramadan masih bertahan di angka Rp 110.000 per kilogram untuk jenis daging kelas satu. Sedangkan jenis daging kelas dua dan daging campuran perbedaan harga tidak terlalu mencolok, hanya berada di angka Rp 85.000 hingga Rp 95.000.

Anton Wangkite, penjual daging di Pasar Panorama, mengaku pasokan daging dari Rumah Potong Hewan yang dijual menjelang Ramadhan masih normal. Bahkan saat ini, terjadi kelebihan pasokan.

"Harga memang sempat melonjak hingga angka 130.000 per kilogram, tetapi hanya satu hari saja, sekarang malah kami kelebihan stok, terpaksa dalam dua hari kedepan, kami tidak ambil daging dulu di RPH," ujar Anton.

Rika Mediana, ibu rumah tangga yang membeli 2 kilo daging di Pasar Panorama mengaku sempat cemas dengan isu kenaikan harga daging yang disebutkan menembus angka Rp 140.000 di pasaran. Saat dia langsung ke pasar, rupanya harga yang dijual pedagang tidak setinggi yang diisukan.

"Kami biasa berbuka pada awal puasa dengan daging sapi, alhamdulillah harganya masih terjangkau, saya beli agak lebih untuk jaga jaga saja," kata Rika.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya