Liputan6.com, Purwokerto - Menghadapi mudik Lebaran 2016, PT KAI Daop 5 mewaspadai 26 titik rawan bencana alam di jalur kereta api. Bencana alam yang dapat terjadi sewaktu-waktu, misalnya longsor, tanah ambles, banjir, serta pohon tumbang. Sehingga PT KAI akan berjaga 24 jam di jalur kereta api selama mudik Lebaran.
Selama ini, PT KAI telah menempatkan petugas penjaga selama 24 jam penuh di empat titik rawan longsor. Masing-masing satu titik di Kabupaten Brebes, antara Prupuk-Linggapura di km 304+2/5, dua titik di Kabupaten Banyumas antara Notog-Kebasen di km 360+1/3 dan di km 423-424 antara Tambak-Ijo.
Serta satu titik di Kabupaten Kebumen, tepatnya jembatan Sungai Lukulo antara Soka-Kebumen.
"Selama angkutan Lebaran 2016 jumlah petugas dan titik penjagaan kita tambah dengan 22 titik baru sehingga total ada 26 titik penjagaan daerah rawan," kata Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi 5 Purwokerto, Surono, Sabtu (11/6/2016).
Advertisement
Baca Juga
Baca Juga
Advertisement
Perhatian penuh terhadap lokasi rawan bencana alam tersebut, kata Surono, untuk antisipasi karena masih tingginya curah hujan hingga saat ini.
Penjagaan daerah rawan di jalur kereta api tersebut, kata dia, untuk menjamin kelancaran dan keselamatan perjalanan kereta api selama arus mudik dan balik Lebaran. Mengingat frekuensi kereta api akan meningkat sampai 100 kereta per hari.
"Ke-26 titik rawan gangguan bencana alam tersebut terdiri dari 10 titik rawan longsor, 2 titik rawan banjir, 9 titik rawan ambles, 5 titik rawan pohon tumbang, dan 9 titik jembatan panjang yang rawan pada saat sungi dibawahnya banjir," kata dia.
Titik Rawan
Titik rawan longsor yang akan dijaga penuh selama angkutan Lebaran terdapat di petak jalur Slawi- Balapulang (1 titik), petak Karangsari- Karanggandul (2 titik), petak Banjar Patroman- Langen (1 titik), petak Meluwung- Cipari (1 titik), dan petak Kawunganten- Jeruklegi (1titik).
Sedangkan titik rawan ambles yang akan dijaga terdapat di lintas tengah sebanyak 3 titik yaitu petak jalur Slawi-Prupuk, Songgom-Prupuk dan Linggapura-Bumiayu serta lintas selatan sebanyak 6 titik yaitu petak jalur Banjarpatroman - Langen dan Kawunganten- Jeruklegi Kabupaten Cilacap.
Petak jalur dengan jumlah titik rawan ambles terbanyak terdapat antara Kawuganten-Jeruklegi sebanyak 5 titik. Titik rawan ambles ini tersebar dalam radius 10 kilometer antara km 364+200 hingga km 374++100 di petak jalur ini.
"Untuk jalur rel yang rawan pohon tumbang masing-masing berlokasi di km 24+500 hingga 27+900 di daerah hutan KPH Balapulang, di km 310 - 311 antara Linggapura-Bumiayu , dan di km 314+7 hingga km 318+1 antara Bumiayu-Kretek Kabupaten Brebes," kata dia.
Sementara titik rawan banjir terdeteksi sebanyak 3 titik, masing-masing antara Linggpura-Bumiayu, Kabupaten Brebes (km 310+4/5), Karangsari-Karanggandul Kab. Banyumas (km 336+6/7) dan Meluwung- Cipari Kabupaten Cilacap (km 331+9 - 332+7).
Selain titik rawan longsor, ambles, banjir dan pohon tumbang, PT KAI Daop 5 juga memberikan perhatian serius terhadap 9 titik jembatan. Kesembilan titik jembatan tersebut rawan saat terjadi banjir, yang bisa mengakibatkan longsor maupun amblesnya pangkal dan pilar jembatan.
Ke-9 jembatan tersebut 4 titik di Kabupaten Brebes antara Linggpura-Bumiayu-Kretek, 2 titik di Kabupaten Banyumas yaitu di Sungai Logawa dan Sungai Serayu, 1 titik di Kabupaten Cilacap yaitu Sungai Serayu dan 2 titik di Kabupaten Kebumen yaitu di Sungai Lukulo dan sungai Butuh.
Selama Lebaran, PT KAI akan menempatkan petugas pejaga di 26 titik rawan bencana tersebut dalam 24 jam penuh. "Kita tempatkan petugas penjaga non stop 24 jam yang dibagi dalam 3 shift," kata dia.
Petugas ini akan memantau dan segera melaporkan ke pusat kendali operasi kereta api di Purwokerto jika terjadi gejala gangguan bencana alam. Sehingga bisa diambil langkah penanganan secepatnya dan hindari terjadinya kecelakaan.
Advertisement