Menhub: Antisipasi Arus Mudik, Armada Transportasi Bakal Ditambah

Untuk bus antar kota antar provinsi (AKAP) telah disiapkan sekitar 1.400 armada, kereta penumpang 1.400 gerbong, pesawat udara 500 Armada.

oleh Septian Deny diperbarui 06 Jun 2016, 21:38 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2016, 21:38 WIB
20150715-Mudik-Lebaran-Terminal-Rawamangun6
Calon Pemudik menunggu di antara bus di Terminal Rawamangun, Jakarta, Minggu (15/7/2015). Sejumlah kota di Jawa Tengah seperti Kebumen, Solo, dan Purwokerto menjadi tujuan para pemudik yang berangkat dari terminal Rawamangun. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan persiapan sektor transportasi pada mudik Lebaran tahun ini sudah lebih matang dan lebih baik‎ dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyatakan, untuk mengantisipasi membeludaknya jumlah pemudik pada tahun ini, pihaknya telah berkoordinasi dengan para operator transportasi untuk ‎menyiapkan armada dari sekarang.

"Sebenarnya kalau untuk mudik, persiapannya hampir sama seperti tahun lalu. Yang beda apa? Jumlah sarana itu baik kereta penumpang, pesawat, terus jumlah kapal laut," ujar dia diJakarta, Senin (6/6/2016).

Jonan mengungkapkan, para operator transportasi ini juga telah diminta untuk menambah jumlah armadanya untuk memenuhi kebutuhan mudik Lebaran nanti. Sebagai contoh, untuk bus antar kota antar provinsi (AKAP) telah disiapkan sekitar 1.400 armada, kereta penumpang 1.400 gerbong, pesawat udara sebanyak 500 armada dan kapal laut termasuk angkutan penyeberangan sebanyak 1.000 armada.

"Tapi saya tidak ingat persis ya. Tapi jumlah kapal penyeberangan lalu bus ya naik 3 persen sampai 5 persen, jumlahnya. Karena memang perkiraannya, penumpang transportasi umum baik darat, laut, udara maupun kereta api itu kira-kira setahun naik 3 persen sampai 5 persen," kata dia.

‎Sementara itu, untuk menjamin keamanan dan keselamatan penumpang saat mudik Lebaran, Jonan telah meminta jajarannya untuk melakukan pemeriksaan seluruh unit alat transportasi yang nanti akan dioperasikan‎. Dia memastikan tidak akan mengeluarkan izin jika ada armada yang tidak layak operasi.

"Kelayakannya itu diperiksa mulai pekan lalu sampai tanggal 24 Juni. Satu-satu diperiksa. Kalau tidak layak jalan ya harus diperbaiki. Makanya diperiksa, dimulai pada saat masuk bulan puasa ini, supaya sempat diperbaiki jika memang perlu. Kalau memang nggak bisa diperbaiki bagaimana? Ya tidak boleh jalan, karena tujuan kita operasi lebaran ini bukan hanya bisa memindahkan penumpang dari satu titik ke titik lain tapi juga untuk meningkatkan kualitas keselamatan transportasi," tandas dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya