33 Ribu Peserta SBMPTN Universitas Sriwijaya Tak Lulus Seleksi

Persaingan SBMPTN Unsri tahun ini lebih ketat dibandingkan tahun sebelumnya. Hanya tujuh persen peserta yang lolos tahun ini.

oleh Nefri Inge diperbarui 29 Jun 2016, 07:35 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2016, 07:35 WIB
33 Ribu Peserta SMBPTN Universitas Sriwijaya Tak Lulus Seleksi
Logo Universitas Sriwijaya. (istimewa)

Liputan6.com, Palembang - Dari 35.527 peserta Seleksi Masuk Bersama Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) Universitas Sriwijaya (Unsri), hanya tujuh persen yang berhasil mendapatkan kursi. Artinya, sekitar 33 ribuan peserta harus gigit jari.

Menurut Rektor Unsri Anis Saggaf, seleksi masuk seluruh perguruan tinggi negeri (PTN) berubah dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Persaingan antar-calon mahasiswa baru semakin ketat karena kuota penerimaan melalui jalur Seleksi Nasional Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dikurangi pada tahun ini.
 
"Kalau dulu persentase mahasiswa jalur SNMPTN sebesar 50 persen, tapi sekarang hanya 40 persen dan itu juga diseleksi dari sekolahnya berdasarkan akreditasi sekolah. Jadi, para peserta banyak bersaing di SMBPTN dengan kuota 30 persen. Sisa kuotanya yang bertambah, yaitu Ujian Seleksi Mahasiswa (USM) sebesar 30 persen," ujar Anis kepada Liputan6.com di ruangan kerjanya, Selasa, 28 Juni 2016.

Pada tahun ini, Unsri menerima sebanyak 2.025 peserta dari jalur SBMPTN. Mereka yang tidak lolos masih berkesempatan mengikuti ujian seleksi mandiri (USM) untuk memperebutkan sekitar dua ribuan kursi tersisa.

Untuk jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dari total peserta 17.447 orang, hanya sebanyak 1.206 orang yang lulus dan 295 orang di antaranya adalah peserta Bidik Misi. Sedangkan dari jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), total peserta 18.080 orang yang ikut SBMPTN tetapi hanya 819 orang yang lulus seleksi.

Jurusan yang paling diminati calon mahasiswa baru adalah Jurusan Manajemen dan Akuntansi disusul Jurusan Teknik Tambang dan Hukum. Sementara, minat peserta untuk masuk ke Fakultas Kedokteran tahun ini menurun karena hanya bertengger di posisi ke-5 dari deretan jurusan terfavorit calon peserta.

"Yang paling favorit dari Fakultas Kedokteran sekarang, yaitu Ilmu Psikologi. Selain jurusan baru, kuota mahasiswanya juga sedikit. Jadi, para peserta harus bersaing ketat. Sama halnya dengan jurusan Hubungan Internasional dan Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, peminatnya cukup tinggi walaupun baru dua tahun dibuka," tutur Anis.

Selanjutnya, calon mahasiswa baru akan menjalani verifikasi UKT SBMPTN yang akan dibuka pada 14-15 Juli 2016. Sedangkan, visitasi Bidik Misi akan digelar pada 1-11 Juli 2016. Dalam visitasi itu, para penyeleksi akan mendatangi satu per satu rumah peserta Bidik Misi untuk survei data.

Peserta Bidik Misi yang lolos SBMPTN Unsri tersebar tidak hanya di Sumatera Selatan (Sumsel), tapi juga di beberapa provinsi besar. Terdiri dari 25 titik di Sumatera Utara (Sumut), 15 titik di Provinsi Bangka Belitung dan satu titik di Aceh.

"Kalau jalur Afirmasi yang mencakup daerah 3T yaitu Terluar, Termiskin dan Terbelakang dan program ADIK yang dikhususnya untuk warga Papua, langsung diseleksi oleh DIKTI pusat. Beberapa tahun kemarin, kita menerima 10 orang mahasiswa dari Papua, namun untuk tahun ini masih menunggu berapa yang berkesempatan bergabung dengan Unsri," imbuh Anis.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya