Kelambu Gratis di Mukomuko Sukses Turunkan Kasus Malaria

Sejak Januari-Juli 2016 sebanyak 187 orang warga Mukomuko positif terserang penyakit malaria,

oleh Liputan6 diperbarui 08 Agu 2016, 06:37 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2016, 06:37 WIB
Aktivis Indonesia Malaria Care Foundation (IMCF) membentangkan spanduk dan kelambu saat menggelar aksi simpatik memperingati Hari Malaria Sedunia 24 April di kawasan Bunderan HI, Jakarta. (Antara)

Liputan6.com, Bengkulu - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu tahun ini kembali membagikan kelambu gratis kepada warga setempat. Khususnya ibu hamil dan bayi agar terhindar dari penyakit malaria.

"Tahun ini masih ada lagi pembagian kelambu gratis dari Global Fund (GF) tetapi khusus untuk ibu hamil dan bayi," kata Petugas Monitoring dan Evaluasi Global Fund Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Ruli Herlindo di Mukomuko, Bengkulu, seperti dilansir dari Antara, Senin (8/8/2016).

Namun, kata Ruli, pihaknya belum mengetahui jumlah bantuan kelambu gratis untuk ibu hamil dan bayi dari GF tersebut.

Ia memperkirakan, jumlah kelambu untuk ibu hamil dan bayi tersebut tidak sebanyak kelambu yang telah dibagikan pada awal tahun ini yang mencapai 27.250 kelambu.

"Bantuan kelambu sebanyak itu bertujuan untuk menekan kasus malaria di daerah ini. Kalau kelambu untuk ibu hamil dan bayi itu rutin setiap tahun," ujar dia.

Sementara itu, pihaknya sebelumnya telah membagikan sebanyak 27.250 kelambu gratis kepada warga di wilayah yang endemis tinggi penyakit malaria.

Ia menyebutkan, sasaran pembagian kelambu tahun ini kepada warga di seluruh desa Kecamatan Ipuh, seluruh desa Kecamatan Air Rami. Kemudian, warga tiga desa di Kecamatan Kota Mukomuko, tiga desa di Kecamatan Penarik, satu desa di Kecamatan Lubuk Punang.

"Khusus warga di Kecamatan Ipuh dan Air Rami hampir seluruhnya mendapatkan bantuan kelambu," tutur Ruli.

Ia mencatat, sejak Januari-Juli 2016 sebanyak 187 orang warga setempat yang positif terserang penyakit malaria, turun dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 426 orang warga yang tersebar di 15 kecamatan di daerah itu.

Ia mengatakan, penyebaran kasus malaria tahun ini paling banyak di Kecamatan Air Rami sebanyak 61 kasus, Ipuh 40 kasus, Kecamatan Teramang Jaya 38 kasus, dan Kecamatan Kota Mukomuko 10 kasus.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya