Ambles Semeter, Jalur Alternatif Sumedang-Garut Mampet

Jalan ambles diduga dampak dari pergerakan tanah yang melanda daerah tersebut.

oleh Liputan6 diperbarui 17 Okt 2016, 22:26 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2016, 22:26 WIB
 Pemandangan Jalan Ambles di Karet Bivak
Sejumlah pengendara memperhatikan jalan yang ambles di perempatan Karet Bivak, Jakarta. Foto diambil pada Kamis (6/11/2014). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Garut - Jalur alternatif Kabupaten Garut-Sumedang, kawasan Cipicung, Desa Cirapuhan, Kecamatan Selaawi, Garut, Jawa Barat, ambles sekitar semeter. Jalan ambles itu pun tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda empat.

"Sampai sekarang mobil tidak bisa lewat karena jalannya turun sekitar satu meteran," kata Kepala Desa Cirapuhan Nandang Supendi di Garut, Senin (17/10/2016), seperti dilansir Antara.

Ia menuturkan, Desa Cirapuhan merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Sumedang atau sebagai jalur alternatif yang biasa digunakan warga untuk menuju dua daerah itu.

Jalan ambles itu pertama kali diketahui warga pada Jumat pekan lalu, 14 Oktober 2016. Diduga, sebagai dampak dari tanah bergerak yang melanda daerah itu. "Sebelumnya turun hujan, kemudian terjadi pergerakan tanah," tutur Nandang.

Ia mengatakan pula, kondisi jalan ambles di jalan tersebut mengancam keselamatan masyarakat saat berkendara melewati jalur itu. Sebagai upaya mencegah terjadinya kecelakaan, warga pun menutup jalan ambles tersebut secara gotong royong.

Nandang menambahkan, pihak desa sudah melaporkan jalan ambles kepada Dinas Bina Marga Kabupaten Garut dengan harapan dapat segera diperbaiki. Dinas terkait sudah meninjau lokasi jalan ambles, dan menyampaikan upaya perbaikannya membutuhkan waktu tiga bulan lebih.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya