Lembaga Pendidikan di Malang Banyak Serap Tenaga Kerja Asing

Sepanjang 2016 terdata 60 tenaga kerja asing di Kota Malang yang 90 persen di antaranya bekerja di lembaga pendidikan

oleh Zainul Arifin diperbarui 24 Des 2016, 14:00 WIB
Diterbitkan 24 Des 2016, 14:00 WIB

Liputan6.com, Malang Lembaga pendidikan di Kota Malang, Jawa Timur, paling banyak menyerap Tenaga Kerja Asing (TKA) selama 2016 ini. Pemerintah daerah setempat terus memantau pergerakan TKA itu yang dikawatirkan membawa rekannya dan menyalahgunakan izin tinggal.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kota Malang, Bambang Suharijadi mengatakan, berdasarkan data yang masuk sepanjang tahun ini tercatat ada 60 TKA dengan 90 persen di antaranya bekerja di lembaga pendidikan.

“Mereka tersebar mulai dari lembaga kursus sampai perguruan tinggi. Kebanyakan bekerja sebagai guru bahasa. Sedikit yang bekerja di sektor industri,” kata Bambang di Malang, Jumat (23/12/2016).

TKA itu berasal dari berbagai penjuru dunia, mulai dari Amerika Serikat, Jepang, Tiongkok, Korea Selatan sampai Thailand. Sejauh ini mereka melengkapi berbagai dokumen keimigrasian. Tiap tahunnya jumlah TKA itu relatif tak mengalami kenaikan signifikan, cenderung melambat.

Meski demikian, Disnakertrans Kota Malang tetap menerjunkan tim guna memantau keberadaan TKA itu. Khususnya di momen libur panjang dan tahun baru seperti saat ini. Dikawatirkan, mereka membawa rekannya ke Kota Malang sebagai turis asing dan diam – diam ikut bekerja.

“Kalau warga asing yang menginap di hotel itu mudah dipantau. Tapi yang ikut di penginapan atau kontrakan TKA yang sekarang sudah bekerja di Malang ini yang harus diwaspadai,” ujar Bambang.

Karena itu, Disnakertrans berkoordinasi dengan Kantor Imigrasi memantau domisili TKA. Sebab, Keimigrasian paling memiliki kewenangan penindakan terhadap penyalahgunaan izin tinggal sementara warga negara asing itu.

“Penindakan ada di keimigrasian, kami sifatnya koordinasi saja,” kata Bambang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya