Waspada, ISIS Cari Pengikut di Maluku Utara

Sejauh ini pergerakan jaringan ISIS masih bersifat personal yang menyebar di beberapa kabupaten dan kota di Maluku Utara.

oleh Hairil Hiar diperbarui 27 Des 2016, 20:03 WIB
Diterbitkan 27 Des 2016, 20:03 WIB
Ilustrasi ISIS
Ilustrasi ISIS (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Ternate - Badan Intelijen Negara (BIN) menemukan adanya jaringan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS yang mulai menyebarkan paham radikal di wilayah Maluku Utara. Sejauh ini pergerakannya masih bersifat personal yang menyebar di beberapa kabupaten dan kota wilayah setempat.

"Mereka sudah nyata, berada di tengah masyarakat Maluku Utara," ucap Kepala BIN Maluku Utara Brigjen TNI Handi Geniardi saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (27/12/2016).

Sejauh ini, personal yang menyebarkan isu kebencian itu masih sebatas simpatisan ISIS. "Mereka belum mengarah ke teror terbuka. Hanya saja kita (aparat keamanan) perlu mewaspadai aktivitas mereka, baik kesehariannya maupun propaganda," ia menambahkan.

Kabinda menjelaskan, simpatisan ISIS yang menyebar di wilayah Maluku Utara saat ini sudah masuk dalam atensi badan intelijen dan aparat keamanan setempat. "Yang saat ini (penyelidikan) masih terus dikembangkan," ujar Handi.

Lantaran itulah, ia mengimbau kepada masyarakat setempat untuk mewaspadai dan melaporkan apabila di sekitarnya ada orang yang menyuarakan kebencian dan menyebut pemerintah kafir.

Kapolda Maluku Utara Brigjen Tugas Dwi Ariyanto sebelumnya mengungkapkan indikasi penyebaran paham radikal di wilayah tersebut disebar melalui jejaring media sosial (medos). Informasi yang dihimpun Liputan6.com menyebutkan, pergerakan itu dilakukan melalui jejaring bloger berupa mencari simpati, perekrutan, dan sebagainya.

"(Sampai sekarang mereka masih) berselancar di dunia maya. Gejala-gejala untuk pergerakan (radikalisme) ini masih laten dan belum tampak. Sudah pasti kalau memang ada pergerakan yang lebih kita tindak lanjuti," kata Tugas.

Danrem 152/Babullah Kolonel Inf Sachono membenarkan adanya indikasi pergerakan radikalisme tersebut. Danrem mengatakan, sejauh ini gerakan itu masih di media sosial, sehingga belum ada tindakan hukum pada mereka.

"Dia (kelompok radikal) kan belum menunjukkan aksi. Cuma dia masih monitor mencari partisipasi untuk membuat salah satu gerakan radikal. Kalau memang dia jelas-jelas melakukan aksi di lapangan, ya sudah pasti kita tindak secara proses hukum yang berlaku," Danrem Babullah, Ternate, Maluku Utara memungkasi.


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya