2 Mahasiswa UII Meninggal Saat Diksar Mapala di Lereng Lawu

Muhammad Fadhli dan Syaits Asyam mengembuskan napas terakhir dalam diksar tahunan ke-37 Mapala UII Yogyakarta.

oleh Yanuar H diperbarui 22 Jan 2017, 23:19 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2017, 23:19 WIB
7 Pendaki Hilang di Gunung Lawu Ditemukan Selamat
Muhammad Fadhli dan Syaits Asyam mengembuskan napas terakhir dalam diksar tahunan ke-37 Mapala UII Yogyakarta. (Foto: Gunung Lawu/Istimewa)

Liputan6.com, Yogyakarta - Dua mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta meninggal dunia usai mengikuti The Great Camping (TGC) atau kegiatan rutin Pendidikan Dasar (Diksar) Unit Kegiatan Mahasiswa Mapala UII. Dua mahasiswa itu Muhammad Fadhli dan Syaits Asyam mengembuskan napas terakhir dalam diksar tahunan ke-37.

Kegiatan Diksar Mapala UII yang diikuti 37 peserta terdiri dari 34 laki-laki dan tiga perempuan, itu berlangsung di lereng selatan Gunung Lawu, Tawangmangu, Jawa Tengah.

"Muhammad Fadhli, mahasiswa Teknik Elektro angkatan 2015, wafat pada hari Jumat, 20 Januari 2017, dalam perjalanan menuju RSUD Karanganyar. Sementara, mahasiswa kedua atas nama Syaits Asyam, program studi Teknik Industri angkatan 2015, meninggal dunia pada hari Sabtu, 21 Januari 2017, setelah sempat dirawat di RS Bethesda," demikian rilis yang diterima Liputan6.com, Minggu (22/1/2017).

Rektor UII, Harsoyo, membenarkan jika ada dua mahasiswa yang meninggal dunia dalam TGC yang digelar pada 13-20 Januari 2017. Ia mengaku juga sudah menyiapkan tim investigasi untuk menyelidiki kejadian sebenarnya. Tim ini terdiri dari unsur pimpinan UII, bidang kemahasiswaan, bidang medis forensik, dan bidang hukum.

"Tim ini akan menelusuri serta mencari fakta dan informasi yang lengkap terkait wafatnya almarhum Muhammad Fadhli dan almarhum Syaits Asyam. Sementara, 35 peserta yang telah mengikuti kegiatan TGC telah melakukan pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit JIH pada hari Sabtu, 21 Januari 2017, atas inisiatif pihak UII sebagai komitmen untuk memastikan kesehatan seluruh peserta," ujar dia, Minggu.

Harsoyo mengatakan pula, acara TGC memang dilaksanakan setiap tahun. Kegiatan ini dilaksanakan dengan sepengetahuan pihak universitas dan dijalankan sesuai prosedur formal yang berlaku di internal UII. Di mana ada proposal ke pihak universitas, dan juga ada penanggung jawab dari pihak panitia, ada susunan panitia dan jadwal acara.

Selain itu, menurut dia, ada pula surat izin orangtua peserta, ada validasi kesiapan peserta dari sisi kesehatan. Sebab, peserta wajib melakukan tes kesehatan dan surat keterangan sehat dari dokter.

"Sebelum pelaksanaan setiap tahap kegiatan TGC ada pemeriksaan tim medis bekerja sama dengan tim medis UNS," tutur Rektor UII.

Harsoyo menegaskan, UII berkomitmen untuk bekerja sama dengan semua pihak demi mengungkap kebenaran atas wafatnya kedua mahasiswa tersebut. UII juga akan menindak tegas siapa pun yang terlibat. Terutama, bila terbukti terjadi penyimpangan prosedur saat pelaksanaan TGC.

"Apabila terbukti terjadi penyimpangan, maka seluruh kegiatan (termasuk pendidikan dasar seperti TGC) akan dibekukan sampai ada komitmen untuk perbaikan mekanisme pelaksanaan kegiatan sesuai dengan prosedur dan kembali sesuai dengan tujuan awal, yaitu membentuk jiwa patriotik dan nilai-nilai kemandirian, kecintaan terhadap alam, dan tanpa kekerasan," Harsoyo memungkasi penjelasan mengenai kematian dua mahasiswa UII Yogyakarta tersebut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya