Ringankan Korban Banjir Kuningan, Purwakarta Kirim Paket Sembako

Pemkab Purwakarta mengirim 3.500 paket sembako untuk korban banjir di Kuningan, Jabar.

oleh Panji PrayitnoAbramena diperbarui 24 Jan 2017, 16:32 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2017, 16:32 WIB
Bupati Dedi Mulyadi
Pemkab Purwakarta mengirim sebanyak 3.500 paket sembako untuk korban banjir di Kuningan, Jabar. (Liputan6.com/Abramena)

Liputan6.com, Kuningan - Bantuan untuk korban banjir bandang di wilayah timur Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, terus mengalir. Ribuan paket sembako untuk membantu korban banjir di Kecamatan Cibingbin, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, mulai didistribusikan sejak Selasa pagi tadi.

Sebanyak 3.500 paket sembako tahap pertama ini diharapkan dapat membantu meringankan beban korban banjir yang merendam enam desa, yakni Cibingbin, Dukuh Badag, Bantar Panjang, Sindang Jawa, Sukaharja, dan Cisaat. Banjir akibat luapan Sungai Cijengkelok ini terjadi pada Minggu malam, 22 Januari 2017.

Paket sembako yang sejak malam tadi berhasil dikumpulkan dari para pegawai, masyarakat, dan pelajar ini dikoordinasi langsung oleh Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Ia mengatakan segera menginventarisasi kebutuhan lain bagi korban banjir tersebut untuk diberikan bantuan.

"Kita lihat perkembangan lanjutan, kebutuhan mereka apa saja, ini tahap pertama kami kirim 3.500 paket sembako ke sana. Setelah ini, bisa berupa bantuan kebutuhan wanita, makanan bayi hingga popok untuk bayi," ucap Dedi, Selasa (24/1/2017).

Bantuan yang dikumpulkan sendiri tidak berupa uang. Bupati Dedi yang saat mengoordinasi penyaluran paket sembako ditemani anaknya, Yudhistira Manunggaling Rahmaning Hurip, menyebut bantuan berupa barang siap pakai lebih dibutuhkan dibanding dengan bantuan berupa uang.

"Kami tidak mengumpulkan uang, langsung saja barangnya, agar kita kirim langsung," Bupati Dedi Mulyadi memungkasi.

Penyebab Banjir Tanda Tanya

Pemerintah Kabupaten Kuningan akan mencari penyebab utama banjir bandang yang menerjang tujuh desanya pada akhir pekan lalu. Wakil Bupati Kuningan Dede Sembada mengatakan, banjir bandang di tujuh desa membawa material sungai yang cukup banyak.

"Selain itu, sungai (Cijangkelok) juga agak dangkal waktu banjir. Makanya, kami ingin memastikan penyebab banjir apakah murni karena curah hujan tinggi atau imbas pendangkalan sungai," kata Dede, Selasa (24/1/2017).

Dia mengatakan, sebelumnya BBWSCC juga berkunjung ke lokasi banjir bandang. Kedatangan BBWSCC ke lokasi untuk mengetahui penyebab utama banjir bandang.

Sejauh ini, Pemkab Kuningan terus berupaya menangani pasca-banjir. Pemkab Kuningan, lanjut Dede, akan menunggu rekomendasi BBWSCC untuk menindaklanjuti hasil penelusuran penyebab banjir.

"Apakah harus normalisasi sungai atau rekom yang lain masih kami tunggu dari pihak BBWSCC. Kalau bisa secepatnya agar kami bisa mengantisipasi lebih jauh," kata Dede.

Sementara itu, dalam menangani korban banjir, Pemkab Kuningan bersama Bulog Subdivre Cirebon menyalurkan bantuan pengiriman beras dan bahan pokok bagi korban banjir. "Bantuan bulog 32 ton untuk 14 hari ke depan. Per jiwa mendapat 0,4 dan per orang mendapat 5,6 kilo dari jumlah orang yang ada," kata dia.

Dia juga menginstruksikan kepada pejabat di tingkat kecamatan maupun desa untuk menginventarisasi kebutuhan yang lain di lokasi banjir. "Di sini kebetulan tidak ada relokasi karena warga maunya bertahan di rumah masing-masing," ujar Dede.

Sebelumnya, hujan deras di kawasan pantura Jawa Barat juga membuat tujuh desa di kawasan timur Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, terendam banjir. Ketujuh desa tersebut yakni Desa Citenjo, Sindang Jawa, Cipindok, Sukaharja, Cibingbin, Dukuh Badag dan Desa Ciangir Kabupate Kuningan Jawa Barat.

Kepala BPBD Kabupaten Kuningan Jawa Barat Agus Maulidin menyebutkan, banjir diakibatkan
tingginya intensitas hujan di Kabupaten Kuningan. Tingginya intensitas curah hujan tersebut  mengakibatkan meluapnya Sungai Cijangkelok mulai pukul 16.30 WIB.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya