Sosok Manula di Balik Program Bulan Kasih Sayang Purwakarta

Lewat program yang diluncurkan di bulan kasih sayang, warga Purwakarta diharapkan semakin cerdas.

oleh Abramena diperbarui 09 Feb 2017, 09:02 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2017, 09:02 WIB
Sosok Manula di Balik Program Bulan Kasih Sayang Purwakarta
Lewat program yang diluncurkan di bulan kasih sayang, warga Purwakarta diharapkan semakin cerdas. (Liputan6.com/Abramena)

Liputan6.com, Purwakarta - Masih ingat dengan sosok Djuju Djunaedi (68) atau yang lebih dikenal dengan nama panggilan Abah Uju, seorang pustakawan keliling asal Desa Gunung Hejo, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta? Kiprah Abah Uju rupanya menginspirasi Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi untuk mencerdaskan Purwakarta lewat program barunya.

Ya, bagi Abah Uju, usia senjanya tidak menjadi penghalang untuk tetap bisa berkarya dalam mencerdaskan bangsa. Dia rela berkeliling mengayuh sepeda dari satu kampung ke kampung lainnya untuk meminjamkan buku. Hal itu menjadikannya sebagai pustakawan keliling.

Setelah diangkat menjadi pegawai di lingkungan Pemda Purwakarta, kini Abah Uju hanya menjalani aktivitas pustakawan keliling itu sehari dalam sepekan. Yakni, setiap Sabtu saja.

"Kalau sekarang hanya seminggu sekali, karena tiap harinya Senin sampai Jumat kan bekerja di Pemda. Jadi tiap hari Sabtu saja sekarang Abah berkelilingnya," kata Abah Uju, Rabu, 8 Februari 2017.

Pensiunan salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di bidang perkebunan itu dalam sehari tidak kurang dari mengelilingi sepuluh desa untuk mengantar buku bacaan, khususnya pada anak-anak, menggunakan ontel.

Kegiatannya membuka perpustakaan keliling itu dilakukan sejak 1998 lalu. Kebiasaan itu bahkan sebelumnya dia lakukan jauh sebelum dia pensiun dari tempatnya bekerja.

Ia sedikitnya membawa 50 buah buku untuk dipinjamkan dan dibaca masyarakat di wilayah Darangdan, mulai dari buku pelajaran sekolah hingga majalah.

"Kalau jumlah buku yang sekarang dimiliki perpustakaan Abah sudah mencapai 500 buku dan majalah. Tapi yang sekarang paling disukai masyarakat kebanyakan majalah," kata dia.

Jumlah pustakanya juga bertambah setelah mendapat bantuan dari Dedi Mulyadi. Bupati yang karib disapa Kang Dedi itu sempat menghimpun beragam buku dari para pegawai dan masyarakat untuk melengkapi koleksi buku di perpustakaan kelilingnya.

"Terakhir Pak Bupati kirim saya 40 ribu buku. Sekarang sudah semakin banyak," ujar Abah Uju.

Tidak sampai di situ, Abah Uju sekarang semakin dibuat senang oleh Dedi. Itu lantaran mendapat sepeda baru untuk dijadikan perpustakaan kelilingnya.

"Sepeda baru yang sudah lengkap dengan tas bukunya," ujar Uju dengan raut wajah bahagia.

Bupati Purwakarta bersama Sosok Insipiratif Abah Uju
Sementara itu, Kang Dedi menyebut upaya mencerdaskan bangsa yang dilakukan Abah Uju menginspirasinya dalam menggelontorkan program terbaru di Kabupaten Purwakarta. Program terbaru itu, kata Dedi, bernama "Purwakarta Membaca".

Di dalam program yang diluncurkannya mulai Februari itu, Pemkab Purwakarta akan melibatkan perangkat desa di seluruh Kabupaten Purwakarta untuk menjadi petugas perpustakaan keliling. Untuk mewujudkan itu, pihaknya akan menyiapkan 200 unit sepeda guna menunjang mobilisasi berkeliling.

Meski mereka sudah memiliki penghasilan, Dedi juga menjanjikan para petugas perpustakaan keliling di setiap desa dan kelurahan itu tetap bakal mendapat uang tambahan.

"Saya akan mengangkat perangkat desa menjadi pustakawan keliling. Saya siapkan 200 unit sepeda jadi setiap satu desa ada seorang petugas perpustakaan keliling. Petugasnya bisa diambil, misalnya, dari anggota Linmas," kata Dedi.

Bahkan, ujar Kang Dedi, mulai Kamis, 9 Februari 2017, ada gerakan hibah buku dan majalah bekas untuk menjadi bahan pustakawan keliling dalam program ini.

"Jadi selain pegawai di pemerintahan, nanti masyarakat juga bisa ikut menghibahkan bukunya," ucap Dedi yang menjadi Bupati Purwakarta dua periode sejak 2008 itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya