Liputan6.com, Makassar - Bencana longsor terus menerjang sejumlah daerah di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir. Usai Ponorogo, Jawa Timur, kini giliran Desa Kaladi Darussalam, Kecamatan Suli Barat, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Longsor terjadi dan menimbun jalan penghubung di desa tersebut. Akibatnya Desa Kaladi Darussalam terisolasi. Â Warga Desa Kaladi dikabarkan tak dapat beraktivitas normal akibat akses jalan satu-satunya di desa tersebut tertutup tanah longsor yang terjadi sejak Minggu, 2 April 2017.
Baca Juga
"Akses jalan dari Desa Lindajang menuju ke Desa Kaladi Darussalam tertutup tanah longsor sejak hari Minggu kemarin," kata Kapolres Luwu, AKBP Ahmad Yanuari Insan, kepada Liputan6.com, Selasa, 4 April 2017.
Namun, kata Ahmad, saat ini akses jalan sudah dapat dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat meski belum bisa kembali normal. Kendaraan harus tetap melewati dengan berhati-hati karena medan yang juga terbilang berat.
"Ada sekitar 75 personil jajaran Polres Luwu, TNI serta masyarakat membersihkan bekas longsor secara gotong royong sehingga akses jalan sudah bisa dilewati meski belum normal seperti biasanya," terang Ahmad.
Material bekas tanah longsor, lanjut Ahmad, dapat dibersihkan setelah datang bantuan alat berat. Kerja bakti pun dimulai pukul 08.00 Wita sampai 15.00 Wita.
"Pada pukul 12.00 Wita bantuan alat berat sampai di lokasi sehingga memudahkan pemindahan timbunan material," ujarnya.
Diketahui, sejak wilayah Kabupaten Luwu dilanda hujan berintensitas tinggi, terdapat tujuh titik longsor. Salah satunya di Desa Kaladi Darussalam tersebut.
Longsor Juga Terjang Anyer
Bencana longsor juga menerjang Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, Banten, Selasa, 4 April 2017. Longsor terjadi akibat hujan yang mengguyur kawasan tersebut sehingga menyebabkan banjir antara 50 cm sampai 1,5 meter.
"Kita masih melakukan pendataan rumah yang mengalami kerusakan karna terdampak banjir dan longsor, namun hingga saat ini belum adanya laporan korban jiwa," kata Khairul Anwar, Camat Anyer, Rabu (5/4/2017).
Banjir yang diakibatkan meluapnya Sungai Siring mulai merendam perumahan warga sejak Rabu dinihari sekitar pukul 00.40 WIB. Keadaan diperparah dengan datangnya banjir bandang dari Gunung Pabeasan.
"Kita membuka posko dan dapur umum. Alat berat pun akan didatangkan untuk membantu membersihkan puing-puing material yang terbawa banjir bandang," terangnya.
Bantuan makanan cepat saji pun cepat diterjunkan seperti yang dilakukan oleh relawan FesbukBantenNews (FbN) yang menghimpun dana bantuan dari para netizens melalui akun medsos Facebook.
"Kita turunkan bantuan makanan seperti nasi bungkus dan bantu mengevakuasi warga. Kita bantu sebisa mungkin," kata Lulu Jamaludin, Koordinator relawan FbN.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, banjir akibat meluapnya Sungai Siring disertai banjir bandang dari Gunung Pabesan dan longsor itu menimpa sejumlah kampung di Kecamatan Anyer ini. Diantaranya Kampung Siring, Garung, Bengras, Babakan, Palupuy, Sindang Karya, Cikoneng, Garuh, Kampung Sawah, dan Tanjung Manis,
Berdasarkan data yang didapat dari relawan FbN, sebanyak 200 rumah terendam, enam unit rumah rusak parah karena tertimbun lumpur, pasir, dan kayu.
Advertisement