Posisi Kapolres Lubuk Linggau Aman Usai Insiden Razia Berdarah?

Sejumlah pihak menuntut agar Kapolres Lubuk Linggau dicopot usai insiden razia berdarah.

oleh Nefri Inge diperbarui 27 Apr 2017, 20:30 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2017, 20:30 WIB
Kapolres Lubuklinggau, AKBP Hajat Mabrur Bujangga (Liputan6.com/Nefri Inge)
Kapolres Lubuklinggau, AKBP Hajat Mabrur Bujangga (Liputan6.com/Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang Brigadir K yang menjadi tersangka utama insiden razia berdarah di Lubuk Linggau, Bengkulu, pada Selasa, 18 April 2017, saat ini masih ditahan di Mapolda Sumatera Selatan.

Sebelum insiden penembakan maut tersebut, anggota Sabhara Polres Lubuk Linggau ini sempat mengikuti razia yang digelar Polres Lubuk Linggau.

Namun, karena tindakan lalai yang dilakukan Brigadir K, warga protes terhadap kepemimpinan Kapolres Lubuk Linggau yang saat ini dijabat oleh AKBP Hajat Mabrur Bujangga.

Bahkan satu hari setelah insiden tersebut, massa gabungan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lubuk Linggau menggelar unjuk rasa. Massa terdiri dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID), Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI), GP Anshor, Banser dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Lubuk Linggau.

Mereka berdemonstrasi di depan Mapolres Lubuk Linggau dan menyuarakan agar AKBP Hajat Mabrur Bujangga dicopot dari jabatannya sebagai Kapolres Lubuk Linggau usai insiden razia berdarah.

Massa menilai Kapolres Lubuklinggau sudah gagal dalam membina anggotanya. Buktinya, terjadi insiden maut yang menewaskan dua penumpang mobil Honda City hitam berpelat BG 1480 ON.

Namun tuntutan massa bakal sulit terwujud. Kapolda Sumsel Irjen Pol Agung Budi Maryoto menegaskan, AKBP Hajat Mabrur Bujangga masih akan terus menjalani tugas seperti sebelumnya

"Kenapa harus diganti?," katanya kepada Liputan6.com di depan Mapolda Sumsel, Kamis (27/4/2017).

Kendati tidak akan mengganti jabatan Kapolres Lubuklinggau, pihaknya akan mengevaluasi lagi. Terutama dalam melatih para anggota kepolisian dalam penggunaan senjata api (senpi).

Kegiatan razia di setiap titik kabupaten/kota, lanjut Agung, masih akan terus digelar. Bahkan, pihaknya tak akan segan menindak tegas pelaku kejahatan yang melawan petugas kepolisian saat akan ditangkap.

Untuk reka ulang razia berdarah masih belum bisa digelar. Sebab, salah satu korban, yaitu Diki (30), pengemudi mobil Honda City yang ditembak oleh Brigadir K masih berada di Rumah Sakit (RS) dr Sobirin, Lubuk Linggau.

"Pengemudi belum bisa dilakukan pemeriksaan, karena belum keluar dari rumah sakit," ujar dia.

Pihaknya pun masih akan terus menunggu keadaan Diki membaik untuk mengorek informasi. Sebab, Diki sampai saat ini masih dalam perawatan intensif di rumah sakit akibat insiden razia berdarah tersebut.

Diki yang membawa mobil berpelat palsu tersebut mendapat luka tembakan di bagian perut. Warga Desa Blitar, Kecamatan Sidang Kelingi, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu ini menjalani dua kali operasi. Bahkan, korban harus makan melalui selang yang dipasang di lubang hidung.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya