Warga Indramayu Dibayang-bayangi Krisis Air Bersih

Debit air Sungai Cimanuk yang memasok PDAM Indramayu semakin merosot drastis dalam dua pekan terakhir.

oleh Panji Prayitno diperbarui 20 Mei 2017, 18:03 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2017, 18:03 WIB
Warga Indramayu Dibayang-bayangi Krisis Air Bersih
Debit air Sungai Cimanuk yang memasok PDAM Indramayu semakin merosot drastis dalam dua pekan terakhir. (Liputan6.com/Panji Prayitno)

Liputan6.com, Indramayu - Warga Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, kesulitan mendapatkan air bersih lantaran debit air Sungai Cimanuk yang mengalir ke wilayah hilir di Indramayu dalam dua pekan terakhir merosot drastis.

"Masyarakat kami mohon untuk berhemat air supaya tidak kesulitan air bersih," tutur Direktur Utama PDAM Tirta Dharma Ayu Indramayu, Tatang Sutardi, Jumat, 19 Mei 2017.

Fenomena itu mengherankan mengingat hujan masih sering turun. Namun, data terakhir PDAM Tirta Dharma Ayu Indramayu menunjukkan pasokan air baku dari Jatigede hanya 24 m3/detik, jauh dari standar normal yang semestinya di kisaran 80 m3/detik.

Tatang mengungkapkan kesulitan mendapat air bersih tersebut akibat penurunan debit Cimanuk. Bahkan, permukaan air Sungai Cimanuk kini sudah jauh di bawah pipa hisap. "Kami sampai mengoperasikan pompa air untuk menaikkan permukaan air supaya bisa masuk pipa hisap," kata Tatang.

Dia menuturkan, dalam dua minggu terakhir, intake Lobener yang merupakan salah satu fasilitas strategis PDAM untuk pasokan air baku, terpaksa menggunakan pompa air. "Kami lembur 24 jam nonstop supaya pipa hisap bisa menyedot air baku," kata Tatang.

PDAM Indramayu kini terus berkoordinasi dengan pihak BBWS Cimanuk-Cisanggarung selaku otoritas Waduk Jatigede, Sumedang dan Bendung Rentang, Jatitujuh, Majalengka. Dia meminta pasokan air dari Jatigede diperbesar agar bisa menaikkan debit Sungai Cimanuk.

Merosotnya debit air bisa terlihat dari permukaan Cimanuk yang turun di sepanjang alur sungai hingga di Bendung Karet dan Bendung Balas Bangkir.

PDAM sekarang hanya praktis mengandalkan in-take Lobener. Sedangkan, intake atau Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sindang sudah lebih dulu lumpuh tidak bisa beroperasi akibat sudah tidak ada air yang masuk ke fasilitas perusahaan tersebut.

"IPA Sindang sudah off total. IPA Indramayu dan Bojongsari hanya mengoperasikan satu unit pompa, itu pun hanya memproduksi air 90 liter/detik, sangat rendah. Kita minta, pelanggan atau masyarakat sementara berhemat dengan air," tutur Tatang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya