Liputan6.com, Pekanbaru - Ratusan rumah di Desa Tanah Merah, Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, terancam ambles dan hanyut dibawa arus sungai. Pasalnya air sungai yang mengering di desa itu membuat tanah di pinggiran bergerak atau abrasi serta diperkirakan menyeret rumah di sekitarnya.
Menyusutnya air sungai ini membuat Polda Riau‎ mengimbau warga sekitar lokasi agar waspada. Masyarakat diminta mengevakuasi barang dan mengungsi ke tempat lebih aman agar tidak menjadi korban longsor atau tanah ambles.
Imbauan ini beralasan. Sebab pada Minggu pagi tadi, terdapat tiga rumah rusak parah karena ambles terseret tanah bergerak. Kejadian ini diprediksi bisa berimbas pada rumah lainnya karena abrasi di pinggiran sungai terus terjadi.
"Beruntung pada kejadian Minggu pagi itu tidak ada korban jiwa, meski tiga rumah rusak parah akibat longsor," ucap Kepala Bidang Humas Polda Riau Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo, Minggu (28/5/2017).
Baca Juga
Dia menjelaskan, tiga warga yang rumahnya rusak parah adalah Husen, Tahang, dan Acok. Hanya beberapa barang berharga yang bisa diselamatkan mereka. Tiga warga itu pun mengalami kerugian Rp 100 juta.
"Saat ini, tiga warga itu bersama belasan anggota keluarganya mengungsi ke rumah kerabat masing-masing," kata mantan Kapolres Pelalawan ini.
Guntur menyebutkan, kejadian longsor ini sudah dirasakan warga bernama Sarkawi. Kala itu dia dikejutkan dengan bunyi retakan papan dari dinding ketika duduk di depan rumahnya. Dia langsung meminta keluarganya keluar dari rumah dan menyelamatkan barangnya.
Advertisement
Hanya saja kejadian pada Sabtu, 27 Mei 2017, tak membuat pria 52 tahun‎ itu mengungsi. Selanjutnya pada Minggu pagi tadi, Sarkawi yang kembali duduk di depan rumahnya melihat tiga rumah warga lain perlahan-lahan bergerak ke sungai akibat longsor.
"Dia pun berteriak kepada warga lain supaya meninggalkan rumah. Hanya saja tidak ada barang berharga yang diselamatkan karena kejadiannya berlangsung cepat," kata Guntur.
Dugaan awal, menurut Guntur, bencana longsor disebabkan oleh abrasi air sungai. Sebab, permukiman yang mengalami musibah longsor atau tanah ambles berada di sepanjang pinggir Sungai Perigi Kuala Enok.
"Dan pada saat terjadinya musibah tanah longsor air dalam keadaan sedang surut kering," tutur Guntur.
Hingga saat ini, tim dari BPBD Kabupaten Indragiri Hilir, Pemerintah Kecamatan Tanah Merah dan Polsek Tanah Merah beserta warga setempat sedang mendata identitas pemilik rumah yang ambles. Juga dilakukan evakuasi barang-barang milik pemilik rumah yang masih bisa diselamatkan.