Paus Besar Mati di Pantai Seram, Lelah atau Faktor Usia?

Warga sudah ramai-ramai mendorong paus yang terdampar ke laut, namun nyawanya tak tertolong.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Mei 2017, 14:03 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2017, 14:03 WIB
Paus Besar Mati di Pantai Seram, Lelah atau Faktor Usia?
Paus 16 meter terdampar di pantai hebohkan warga Klungkung. (Yudha Maruta/Liputan6.com)

Liputan6.com, Seram - Masyarakat di Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku kembali dikejutkan dengan terdamparnya seekor paus di daerah mereka, tepatnya di Pantai Kepala Lobang, Desa Sole, Kecamatan Huamual Belakang. Ditemukan dalam kondisi hidup, mamalia yang hidup di lautan itu akhirnya mati.

Pejabat Desa Sole, Ahad Asma, mengatakan paus naas itu ditemukan pertama kali oleh Sharir, nelayan setempat. Pria berusia 34 tahun itu mendengar suara dari benda besar yang menyemburkan air ketika sedang memeriksa speedboatnya di pantai.

Ia lalu mendekat dan mendapati benda besar itu ternyata seekor paus. Ia lalu memberitahukan temuan itu kepada warga desa sehingga mereka beramai-ramai berdatangan ke Pantai Kepala Lobang untuk melihat secara langsung.

Setelah melakukan musyawarah dengan Kepala Desa Sole maupun sejumlah tokoh masyarakat setempat, warga secara bersama-sama mendorong paus tersebut ke laut. Namun karena badannya terlalu besar, hewan itu akhirnya mati karena terlalu lama terdampar di tepi pantai.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, dilansir Antara, Danramil Piru Kapten Inf Atok Laturake mengatakan paus tersebut memiliki panjangnya 23 meter, lebar sekitar 4 meter. Beratnya belum dapat diketahui.

Penyebab kematian diduga karena pengaruh aktivitas kapal yang kerap melintas di perairan tersebut dan cuaca yang melanda Maluku akhir-akhir ini sangat buruk. Kondisi itu sangat mengganggu kehidupan biota laut, termasuk paus tersebut.

Namun demikian, Danramil Atok menyatakan anggotanya juga telah melakukan pemeriksaan, dan menyimpulkan penyebab kematian karena usia yang sudah tua. Karena usianya yang terbilang sudah tua, menyebabkan paus tersebut dengan mudahnya terseret arus laut dan terbawa oleh ombak hingga ke tepi pantai.

Bangkai paus besar langsung menjadi tontonan warga sekitar. Menurut Danramil Atok, warga bingung harus melakukan apa.

Mereka khawatir bangkai paus itu akan membusuk dan mencemari laut sekitar. Kejadian semacam itu pernah terjadi di Pantai Desa Iha, Kecamatan Huamual, juga di Kabupaten Seram Bagian Barat beberapa waktu lalu..

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya