Manfaat Berlipat Pupuk Eceng Gondok Danau Limboto

Eceng gondok hampir memenuhi permukaan Danau Limboto yang kini kedalamannya hanya 3 meter.

oleh Aldiansyah Mochammad Fachrurrozy diperbarui 04 Jun 2017, 08:03 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2017, 08:03 WIB
Manfaat Berlipat Pupuk Eceng Gondok Danau Limboto
Eceng gondok hampir memenuhi permukaan Danau Limboto yang kini kedalamannya hanya 3 meter. (Liputan6.com/Aldiansyah Mochammad Fachrurrozy)

Liputan6.com, Gorontalo - Pertumbuhan eceng gondok di Danau Limboto yang sudah tidak terkontrol, semakin memperburuk kondisi salah satu ikon yang ada di Gorontalo itu. Keberadaan tanaman parasit itu merusak ekosistem danau serta mempercepat proses pendangkalan.

Pantauan Liputan6.com, tumbuhan eceng gondok hampir memenuhi setiap permukaan  Danau Limboto. Selain mengganggu pemandangan, tanaman itu juga menyebabkan pendangkalan dan mengganggu hidup hewan air.

Rolin Jafar (34), salah satu warga yang ditemui saat sedang melihat Danau Limboto dari puncak Benteng Otanaha mengakui, kondisi danau itu sekarang sudah sangat menyedihkan.

"Padahal dulu kamari ini danau luas dan dalamnya sampe 30 meter, sekarang paling tinggal 3 meter. Ditambah lagi dengan adanya eceng gondok ini yang makin bertambah banyak, tambah jelek pemandangan danau," ujarnya, Jumat, 2 Juni 2017.

Rolin dan masyarakat lainnnya sangat berharap, pemerintah bisa memikirkan solusi agar kondisi danau ini bisa kembali membaik serta pertumbuhan eceng gondok pun dapat terkontrol.

Menjawab hal itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo, Rahmat Pomalingo mengungkapkan rencana mengolah eceng gondok menjadi pupuk organik. Manfaatnya jelas berlipat-lipat.

"Jadi untuk setiap kecamatan, kami akan bentuk dua pencacah eceng gondok sebagai awal dari program ini. Kami juga telah mengajukan kepada Bupati untuk pengadaan mesin pencacah eceng gondok agar lebih maksimal pengolahannya," ujarnya.

Rahmat menambahkan, tujuan program ini, selain untuk menyelamatkan Danau Limboto, sektor pertanian juga akan terbantu karena ketersediaan pupuk yang meningkat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya