Liputan6.com, Gorontalo - Aksi perampok spesialis nasabah bank dengan modus memecahkan kaca setidaknya terjadi dua kali di Gorontalo dalam dua pekan terakhir. Aksi pertama terjadi di Jalan 23 Januari Telaga, Kabupaten Gorontalo, pada Kamis, 13 Juli 2017. Korban adalah seorang karyawan yang kehilangan Rp 300 juta.
Kasus ini belum terungkap, Ramlan Bilondatu (26), warga Dulamayo Selatan, Kecamatan Telaga, terpaksa gigit jari setelah uangnya sebesar Rp 21 juta yang baru ditarik dari bank digondol perampok.
Informasi yang diperoleh Liputan6.com, Ramlan yang sehari-hari bekerja sebagai sopir itu bersama istrinya yang menggunakan mobil Avanza hitam DB 1796 MC, baru saja bertransaksi di BRI Telaga.
Usai menarik uang Rp 21 juta untuk kebutuhan pengembangan usaha keluarga, mereka menuju kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan di Jl Prof Jhon Ario Katili, Kota Gorontalo.
Setibanya di depan kantor BPJS, Ramlan dan istri langsung masuk ke dalam kantor penyelenggara kesehatan itu dengan maksud mengurus kartu BPJS miliknya bersama sang istri.
Baca Juga
Ia meninggalkan uang yang terbungkus dalam plastik hitam di dalam dashboard mobil. Untuk memastikan uangnya aman, Ramlan mengunci mobilnya saat terparkir di depan kantor BPJS.
Setelah Ramlan dan istri selesai mengurus kartu BPJS miliknya dan kembali ke dalam mobil, Ramlan mendapati kaca mobil depan sebelah kiri miliknya sudah pecah. Mata Ramlan langsung tertuju pada dashboard mobil.
Tas plastik berisi uang Rp 21 juta yang disimpannya tak ada lagi. Ramlan dan istrinya panik, lantas melaporkannya ke polisi. Polisi lalu menyelidiki dengan menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP).
Kabid Humas Polda Gorontalo, AKBP Wahyu Tricahyono saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa pembobolan itu. AKBP Wahyu juga mengatakan, selain olah TKP, polisi juga sudah memeriksa korban dan saksi yang berada di sekitar lokasi kejadian.
"Korban sudah kami periksa, dan sejumlah saksi juga ikut diperiksa," katanya.
Wahyu mengatakan, kasus yang menimpa nasabah bank tersebut merupakan kali kedua terjadi pada Juli 2017. Ia meminta masyarakat untuk waspada saat membawa uang dalam jumlah besar.
"Disinyalir para pelaku yang melakukan aksi ini sudah membuntuti pelaku sejak dari bank," ujarnya. Ia menambahkan, polisi belum berhasil mengidentifikasi perampok kasus Rp 300 juta.
Â
Advertisement
Saksikan video menarik di bawah ini: