Polres Garut Sebut Aksi Koboi 2 Polisi Mabuk Sebagai Musibah

Aksi koboi dua polisi mabuk menyebabkan dua pemandu lagu terluka. Salah satunya kini terbaring lemas di rumah sakit.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 03 Okt 2017, 16:02 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2017, 16:02 WIB
Polres Garut Sebut Aksi Koboi 2 Polisi Mabuk Sebagai Musibah
Aksi koboi dua polisi mabuk menyebabkan dua pemandu lagu terluka. Salah satunya kini terbaring lemas di rumah sakit. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Kepolisian Resort (Polres) Garut menyebut aksi koboi dua anggota Polsek Pakenjeng hingga melukai dua pemandu lagu di salah satu tempat hiburan di Kabupaten Garut pada Senin malam, 2 Oktober 2017, memalukan institusinya.

Kedua polisi itu telah ditahan di ruang tahanan Propam Polres Garut. "Ada tiga yang kita periksa, dua anggota dan satu sipil," ujar Kasat Reskrim Polres Garut AKP Hairullah saat konferensi pers di Mapolres Garut, Selasa (3/10/2017).

Kepada Propam, kedua polisi tersebut mengaku aksi koboi dilakukannya secara tidak disengaja. Mereka tidak menyangka dinding yang terbuat dari gipsum mudah ditembus timah panas, sehingga menembus dinding ruang sebelahnya. Nahas, saat itu ada dua pemandu lagu yang sedang bekerja.

"Yang jelas di lokasi kejadian ada anggota dua orang dan yang lainnya sipil. Korban biasa bekerja di tempat hiburan tersebut tengah berada di ruang sebelah saat kejadian," ujarnya.

Meski sudah melukai dua orang, sanksi bagi kedua polisi yang tengah diperiksa Propam Polda Jawa Barat itu belum diketahui. "Soal sanksi nanti nunggu keputusan pimpinan," kata dia.

Sementara itu, juru bicara Polres Garut Ridwan Tampubolon meminta maaf atas nama institusi Polri. Ia prihatin atas aksi koboi yang menimbulkan dua korban luka. "Sekali lagi saya meminta maaf sebesar-besarnya kepada korban. Ini murni musibah, tidak ada kesengajaan," ujarnya.

Sebagai wujud permintaan maaf, ia menyatakan polisi siap menanggung seluruh biaya perawatan korban selama di rumah sakit. "Kita siap bantu mereka selama di rumah sakit," ujarnya.

Sebelumnya, dua orang pemandu lagu yang tengah bekerja di salah satu tempat hiburan malam di Jalan Perintis, Kabupaten Garut, Jawa Barat, roboh tertembak timah panas yang dimuntahkan dari senjata dua anggota Polsek Pakenjeng yang diduga tengah mabuk berat.

Kedua pemandu lagu bernama Devia dan Sifa Amadefia kini dirawat di RSUD dr. Slamet Garut. Devia masih terbaring lemas, setelah peluru dari senjata polisi mabuk itu menembus paha sebelah kirinya. Sementara, Sifa Amadefia hanya mendapatkan perawatan ringan, setelah hidungnya terkena serpihan peluru.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya