Liputan6.com, Purwokerto - Beberapa waktu terakhir ini, warganet dihebohkan dengan munculnya video pencurian tas di dalam kereta eksekutif yang dilakukan oleh dua orang yang menyamar sebagai penumpang.
Dalam video itu, seorang pelaku berpura-pura tidur, sementara satu orang lainnya seolah-olah menyelimuti pelaku pertama. Suasana di sekitarnya tampak tanpa aktivitas berarti. Seluruh penumpang juga tertidur pulas.
Dengan leluasa, pelaku mengambil barang yang berada di bawah jok penumpang di depannya. Nyaris tanpa kesulitan berarti, ia mengembalikan tas yang telah dikuras isinya tersebut.
Advertisement
Manajer Humas Daerah Operasi 5 Purwokerto, Ixfan Hendriwintoko mengakui, video tersebut merupakan rekaman closed-circuit television (CCTV) PT KAI. Kata dia, sebenarnya video itu merupakan barang bukti peristiwa pencurian yang terjadi di Kereta Api Purwojaya, sekitar tiga bulan lalu.
Dari manifes dan biodatanya, pelaku bernama Sugeng Bagio (41) berhasil ditangkap langsung di atas kereta eksekutif Purwojaya. Pelaku kemudian diturunkan di Stasiun Besar Purwokerto dan sempat dipajang. Selanjutnya, pelaku diserahkan kepada kepolisian.
"Saat itu petugas kami melihat ada yang janggal di CCTV. Kemudian ditangkaplah pelaku," kata Ixfan saat dihubungi Liputan6.com, Jumat, 27 Oktober 2017.
Petugas Keamanan Internal PT KAI menyita beberapa barang bukti, seperti tiga buah buku yang biasa dimasukkan ke dalam tas korban untuk menggantikan laptop yang dicurinya, KTP bukan atas nama pelaku, SIM bukan milik pelaku, dua obeng, serta 10 Micro SD yang diduga dari HP korban yang dicuri karena isinya berbeda-beda.
Saat itu, ditemukan pula barang bukti lain berupa sisik penyu yang diduga ajimat, bunga kantil, mata uang kuno yang menurut pelaku buat pengasihan dan biar tidak diketahui kalau mencuri. Dari tangan Sugeng, didapati pula power bank, ponsel merek Xiaomi, dan dua penutup wajah.
Ia juga menyayangkan peredaran video tersebut. Sebab, mestinya video ini hanya dikonsumsi oleh kalangan terbatas. Entah mengapa, video itu bisa beredar. Diduga, video direkam ulang menggunakan ponsel atau kamera oleh seseorang dan mengedarkannya ke khalayak.
Baca Juga
"Kejadian kira-kira tiga bulan yang lalu dan harusnya tidak beredar karena sifatnya dokumen penting tim pengamanan yang harus dikembangkan untuk menangkap pelaku pencurian yang ada di atas Kereta Purwojaya," ujarnya.
Ia meminta agar pelanggan kereta eksekutif tak takut lantaran munculnya video peristiwa pencurian yang akhirnya menjadi viral ini. Sebab, sistem pengamanan di atas kereta dibuat ketat dan berlapis. Selain itu, pergantian petugas pengamanan dilakukan 3-4 jam sekali sehingga personel dipastikan fit. Tiap 30 menit petugas juga berkeliling gerbong.
"Sebagai bukti pengamanan kita ketat atau berlapis, yaitu tertangkapnya pelaku pencurian di atas kereta, dan alhamdulillah sampai saat ini aman," kata Ixfan, menegaskan.
Namun begitu, Ixfan memperingatkan supaya penumpang tetap waspada dan tidak membawa barang berlebihan yang mudah memancing orang lain berbuat jahat. Jangan percaya pada orang yang baru dikenal. Menempatkan barang berharga di tempatnya.
Â