Liputan6.com, Banyumas - Dasno dan Sakri terhenyak kaget. Di tengah hutan belantara lereng selatan Gunung Slamet, Banyumas, mereka menemukan seorang anak terbaring lemah, kelaparan. Puluhan lintah menempel di tubuh anak yang tak berdaya ini.
Anak tanpa identitas ini ditemukan di dekat aliran Sungai Kalibacin, sekitar 3 kilometer dari perumahan terdekat, Grumbul, Gununganyar, Desa Krajan, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Remaja itu masih hidup, tetapi dengan badan yang amat kurus. Saat dibangunkan, anak berusia sekitar 15 tahun itu meminta makanan ke Dasno. Dasno pun lantas memberi makanan dan minum bekalnya.
Advertisement
Sayangnya, medan terjal menghambat Dasno dan Sakri mengevakuasi bocah tersesat. Si anak pun tampak enggan meninggalkan lokasi. Maka, dengan berat hati, Dasno dan Sakri meninggalkan anak itu kembali sendirian, Kamis petang, 3 November 2017.
Baca Juga
Sadar keselamatan anak itu tergantung pada kecepatan evakuasi, mereka tak lantas pulang ke rumahnya di RT 02/06 dan RT 02/06 Desa Krajan. Dasno dan Sakri melapor ke anggota Tagana Kabupaten Banyumas di Desa Krajan, Muawam, Kamis malam.
"Laporan anggota Tagana Muawam Kamis malam langsung kami respon dengan melakukan operasi penjemputan pada Jumat pagi harinya," kata Komandan Tagana Banyumas, Heriana Adi Chandra kepada Liputan6.com, Jumat sore, 4 November 2017.
Tim Tagana lalu berkoordinasi dengan Babinsa, Rapi Rescue, Koramil dan Polsek Pekuncen, serta Dasno untuk mengevakuasi anak yang terancam bahaya suhu dingin dataran tinggi dan hewan liar hutan belantara. Pagi itu juga, tim gabungan bergegas menuju lokasi yang berjarak sekitar 4 jam perjalanan.
"Perjalanan menuju lokasi amat jauh membutuhkan waktu 4 jam untuk penjemputan. Pukul 14.00 WIB korban ditemukan dalam kondisi lemas, dipenuhi pacet (lintah hutan-red). Kemudian korban distabilkan untuk kemudian dilakukan evakuasi," Heriana menjelaskan.
Saat distabilkan, korban mulai sadar dan mengaku bernama Falik alias Alik, putra Supriyanto dan Ibu Samsiah, warga RT 03/03 Desa Cipete Kecamatan Cilongok, Banyumas yang berjarak belasan kilometer dari lokasi. Informasi itu kemudian disampaikan kepada Kepala Desa Cipete, lewat sambungan telepon.
Falik kemudian dievakusi ke Puskesmas Pekuncen dengan perjalanan total selama 6 jam dari titik penemuannya. Ia akan dirawat hingga sehat. Korban didiagnosis kekurangan makanan dan kehabisan tenaga. Di puskesmas itu pula, Falik yang sempat penuh lintah bertemu dengan ayah dan ibunya.
"Keluarga membenarkan bahwa Falik sudah hilang empat hari. Beruntung selamat," Heriana menerangkan.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Sempat Menolak Dievakuasi
Awalnya, Falik menolak dievakuasi. Kondisi psikisnya juga tidak stabil. Namun setelah dibujuk berulang kali, ia akhirnya mau diajak turun.
"Dalam perjalanan kami ajak ngobrol, korban kembali responsif dan memberi tahu nama dan alamatnya. Usianya sekitar 15 tahun, ayahnya bernama Supriyanto, dan ibu bernama Samsiah," tutur Koordinator Tagana Kabupaten Banyumas, Ady Candra.
Tim evakuasi bersama Falik tiba di pemukiman warga sekitar pukul 17.00 WIB. Informasi yang didapat oleh tim langsung diteruskan ke Kepala Desa Cipete. Dari penuturan keluarga, mereka membenarkan anaknya sudah meninggalkan rumah sejak empat hari lalu.
"Dari pengakuan keluarga, sebelum hilang, korban tidak sedang berkonflik dengan siapa pun. Dia hanya pamit mencari burung," katanya.
Sebelum dipulangkan ke rumah, petugas terlebih dahulu membawa korban ke Puskesmas Pakuncen untuk menjalani perawatan medis.
"Setelah dilakukan perawatan, kondisi Falik sehat walaupun masih lemas. Tadi sudah dijemput oleh Keluarganya beserta Lurah Desa Cipete, Kecamatan Cilongok," kata Ady.
Advertisement