Jarang Penduduk, Cianjur Rawan Jadi Gudang Transit Narkoba

Sudah dua kasus gudang penyimpanan narkoba di Cianjur terbongkar beberapa waktu ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Des 2017, 21:03 WIB
Diterbitkan 11 Des 2017, 21:03 WIB
Ilustrasi narkoba
Ilustrasi narkoba. (Sumber Pixabay)

Liputan6.com, Cianjur - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Barat mencatat Kabupaten Cianjur rawan dijadikan gudang transit narkoba sebelum diedarkan ke kota besar di Jabar dan Jabodetabek.

Hal itu terbukti dengan pengungkapan 1,5 ton ganja di Kecamatan Cilaku dan 2,17 ton ganja di sebuah gudang di Jalan Raya Bandung-Cianjur, beberapa waktu lalu.

"Dari dulu Cianjur menjadi gudang transit narkoba jenis sabu dan ganja sebelum diedarkan ke Jakarta dan kota lain di sekitarnya,termasuk di Provinsi Jawa Barat," kata Kasubdit Pemberantasan BNNP Jabar, AKBP Agus Dadang Sukanda, dilansir Antara, Senin (11/12/2017).

Dia menuturkan, untuk penyalahgunaan narkoba, Cianjur masih dikategorikan rendah. Bahkan, Cianjur masih berada di pertengahan atau peringkat 16 dari 27 kota/kabupaten di Jabar.

Namun, kota itu harus diwaspadai sebagai wilayah penyimpanan narkoba. "Karena geografis Cianjur, banyak daerah potensial dengan lingkungan yang masih berupa perkebunan dan jarang penduduk," katanya.

 

 

Warga Diimbau Proaktif

Ilustrasi Narkoba
Ilustrasi Narkoba

Dengan banyaknya pengungkapan gudang, termasuk cara penyelundupannya, Agus berharap peredaran narkoba di Jabar bisa menurun. Utamanya terkait keberadaan gudang transit yang sulit terdeteksi.

"Sebelumnya, banyak upaya penyulundupannya dengan modus mobil yang dimodifikasi, namun dapat terus diungkap. Upayanya terus menurun, diharapkan ke depan bisa sepenuhnya diberantas," katanya.

Dia mengimbau warga di berbagai wilayah di Cianjur, ikut waspada dan memantau gerak-gerik mencurigakan di wilayahnya masing-masing agar ruang gerak pengedar narkoba di wilayah tersebut terus dipersempit.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya