Derita Janda Telantar di Kendari, Hidup di Masjid Menahan Sakit

Luka tampak menganga di jari-jari kaki Ernawati, seorang janda yang tinggal di Kendari. Tubuhnya menggigil karena demam tinggi. Dia sekarat.

oleh Ahmad Akbar Fua diperbarui 10 Jan 2018, 05:01 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2018, 05:01 WIB
Derita Janda di Kendari
Ernawati saat berada di sebuah tenda di depan mesjid Agung Kendari. (Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Liputan6.com, Kendari - Ernawati (41) tak pernah mengira tiga jari kaki kirinya akan diamputasi dokter di Rumah Sakit Abunawas, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, pada Selasa, 9 Januari 2018. Janda malang ini telah sebulan lebih menahan sakit pada kaki kirinya.

Sebelumnya, wanita kelahiran Kota Bandung, Jawa Barat, tahun 1977 ini ditemukan sering tidur beralas tikar di halaman sebuah masjid di Kota Kendari. Saat ditanya alasannya, dia mengaku lari dari rumah karena keluarga sudah tidak peduli dengan sakit diabetes yang dideritanya.

Selama berhari-hari, Ernawati tidur sendirian di halaman masjid. Tanpa uang dan nyaris tak pernah mandi, Ernawati hidup dari belas kasihan orang lain.

Selama beberapa hari hidup di depan masjid, jika ada warga yang simpatik dan datang menjenguk, Ernawati akan mendapat nasi bungkus atau kain sarung. Namun, pertolongan ini tidak banyak membantu Ernawati yang lebih membutuhkan pengobatan.

"Saya lebih banyak ditanya-tanya saja kenapa lari di rumah. Kadang sampai capek saya jawab," ujar Ernawati.

Dia menceritakan bahwa diabates yang dideritanya mulai parah sejak November 2017. Sejumlah luka di kaki kirinya yang lambat mengering membuatnya sukar bergerak.

Parahnya, keluarga seakan abai terhadap kondisi yang dialami Ernawati. Kerabat Ernawati, Ela mengatakan, sebenarnya Erna tinggal menumpang di rumah keluarganya di Kendari. 

"Dia punya seorang anak tiri di Kabupaten Konsel (Konawe Selatan), tapi anaknya itu menumpang juga. Kasihan, jelas tidak enak dia (Ernawati)," ujar Ela, salah seorang kerabat Ernawati.

 

Lari dari Rumah Menggunakan Ojek

Derita Janda di Kendari
Anggota Komunitas Kendari Peduli yang membawa Ernawati ke rumah sakit. (Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Menurut Fredi, salah seorang penjaga parkir Masjid Agung Al Kautsar, Ernawati, datang di lokasi itu sejak Jumat, 5 Januari 2017, sekitar pukul 13.00 Wita. Saat itu, seorang tukang ojek mengantarkan wanita yang tinggal di Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan itu.

Setelah menurunkan Ernawati di halaman masjid, tukang ojek yang tidak diketahui identitasnya itu langsung beranjak pergi. Fredi mengatakan, saat itu Ernawati datang sudah membawa kasur dan tikar.

"Dia lemas waktu datang pertama kali. Kami tanya kenapa dia tidak banyak bicara," ujar Fredi.

Namun, pada Jumat, 5 Januari 2017, sekelompok pemuda dari Komunitas Kendari Peduli menemukan Ernawati yang telah terbaring lemah dalam kondisi hampir sekarat di halaman masjid. Badannya demam tinggi, sementara kakinya dikerumuni lalat.

 

 

Rumah Sakit Tanggung Pengobatan hingga Sembuh

Derita Janda di Kendari
Ernawati seusai di operasi di RSUD Abunawas Kendari. (Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Ernawati diketahui sudah dua kali masuk rumah sakit. Awalnya, anggota Komunitas Kendari Peduli membawanya ke salah satu rumah sakit di Kendari. Dokter yang menanganinya mengatakan penyembuhan kondisi kaki Ernawati yang telah luka membutuhkan waktu lama. Oleh karena itu, dokter pun membolehkan Ernawati menjalani rawat jalan.

"Kita pernah bawa di rumah sakit, tapi dia dikeluarkan karena kata dokter obat-obatan biasa tidak mampu mengobati kakinya dalam waktu cepat," ujar Hames, salah satu anggota kelompok pemuda yang menemukan Ernawati pertama kali, Selasa, 9 Januari 2018.

"Dia kemudian kami putuskan dibawa lagi ke rumah sakit berbeda, di RSUD Abunawas Kota Kendari. Beruntung, pihak rumah sakit mau membantu pengobatan Ernawati," Hames menambahkan.

Direktur RSUD Abunawas Kota Kendari, Asrida Mukkadim, mengatakan biaya pengobatan wanita ini akan ditanggung RSUD Abunawas. RSUD juga memastikan akan memberikan perawatan layak.

"Kami upayakan bantu, mudah-mudahan bisa membaik kesehatannya," Asrida Mukkadim menandaskan.

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya